Elektabiltas Anjlok dan Isu Dugaan Korupsi, Alasan Kader PKB Provinsi Banten Dukung MLB

Elektabiltas Anjlok dan Isu Dugaan Korupsi, Alasan Kader PKB Provinsi Banten Dukung MLB KH. Encep Subandi dan para kader PKB Provinsi Banten saat membacakan deklarasi mendukung MLB PKB, Selasa (11/5/2021). foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konflik internal Partai Kebangkitan Bangsa () ternyata terus membara. Yang mengejutkan, konflik itu meluas bukan hanya karena faktor pelanggaran AD/ART yang selama ini dipersoalkan, tapi juga menyangkut citra partai akibat berita-berita korupsi di mata publik sehingga elektabilitasnya anjlok.

“Elektabilitas tinggal 2,4 persen. Kasus dugaan korupsi yang menimpa ketum sangat berpengaruh terhadap nama baik partai,” kata Muhammad Husen, Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Banten, Sabtu (15/5/2021).

Husen mengacu pada hasil survei LP3ES yang menyebut bahwa elektabilias hanya 2,4 persen seandainya pemilu digelar sekarang. Dalam survei ini posisi nyaris sama dengan PAN yang hanya mendapat 2.2 persen dan paling buncit PPP yaitu 2,1 persen. Sementara PDIP peringkat satu (24.0 persen) dan Partai Demokrat peringkat dua (11,3 persen).

Karena itu para kiai jajaran dewan Syuro dan pengurus Tanfidz Provinsi Banten terang-terangan menggelar deklarasi mendukung Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk melengserkan yang telah berkuasa sejak Muktamar Semarang tahun 2005.

Deklarasi dukungan terhadap MLB itu digelar pada 11 Mei 2021 lalu. Tak tanggung-tanggung. Yang membacakan deklarasi dukungan MLB itu adalah Ketua Dewan Syuro DPW Provinsi Banten KH Encep Subandi. Deklarasi itu diikuti sejumlah pengurus dan kader dengan logo .

Dalam pernyataan sikap tertulis itu mereka mendaulat Mabroer MS sebagai pemimpin gerakan refromasi internal secara nasional.

Husein mengakui tak mudah menegakkan kebenaran di partai yang didirikan para kiai itu. Ia sendiri mengaku menjadi korban kesewenang-wenangan Ketua Umum DPP A ().

Menurut Husen dirinya dipecat justru karena menegakkan kebenaran di . “Saya dipecat karena tak mau menandangani pencairan dana Kesbangpol. Saya memang tak mau tandatangan, karena dana itu tak disimpan di bendahara sebagaimana aturan partai, tapi dipegang ketua,” kata Husen.

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO