GRESIK, BANGSAONLINE.com - Keinginan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik agar eks tambang yang tak terpakai dikelola menjadi sarana eduwisata (wisata edukasi/pendidikan), sarana perekonomian, ruang terbuka hijau, dan kegiatan lain, tampaknya akan segera terwujud.
Pemkab Gresik bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pusat serta pemilik eks tambang untuk mewujudkan hal tersebut.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
"Hari Jumat (21/5/2021), saya mewakili rapat di provinsi membahas eks tambang di Gresik yang akan disulap menjadi sarana eduwisata, sarana perekonomian, penghijauan, dan kegiatan lain," ucap Sekretaris Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Gresik, Johar Gunawan kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (23/5/2021).
Menurut Johar, eks tambang yang bakal digarap untuk kegiatan tersebut luasnya mencapai 500 hektare. Tersebar di wilayah Kacamatan Kebomas, Gresik, dan Manyar.
Saat ini, lanjut Johar, proyek itu masih dalam tahap sosialisasi. "Jadi, pemerintah pusat dan provinsi, serta Gresik saat ini dalam tahap sosialisasi sebelum proyek tersebut mulai dikerjakan," terang Johar.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Johar mengungkapkan bahwa pemerintah telah menggandeng konsultan ternama untuk menggarap proyek ini, yaitu konsultan yang memenangkan proyek pengerjaan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru di Kalimantan Timur.
"Desain sudah selesai. Pokoknya bagus sekali," kata Johar sambil mencoba meyakinkan.
Ia menambahkan bahwa lahan eks tambang seluas 500 hektare di wilayah Kecamatan Kebomas, Gresik, dan Manyar akan disulap menjadi 7 distrik untuk kegiatan masyarakat. Mulai tempat eduwisata, kuliner, sarana perekonomian, penghijauan, dan kegiatan lain.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
"Semua untuk kemajuan daerah, semoga projectnya cepat terwujud," pungkasnya. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News