
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Penantian sebanyak 24.404 tenaga kependidikan (guru ngaji), marbut (penjaga masjid) tenaga formal dan nonformal di Kabupaten Gresik atas pencairan insentif dampak pandemi Covid-19 akan segera terwujud. Saat ini, proses pencairan sudah di Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Gresik.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gresik Sentot Supriyohadi. "Proses pencairan sudah di BPPKAD. Senin (7/6/2021), dijadwalkan sudah cair," ucap Sentot kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (6/6/2021).
Baca Juga: Nazar Diterima CPNS Mahkamah Agung, Ermaya dan Syahrul Jalan Kaki dari Gresik ke PN Tuban
Sentot mengakui, pencairan insentif 24.404 tenaga kependidikan (guru ngaji), marbut (penjaga masjid) tenaga formal dan nonformal agak memakan waktu. Sebab, terlebih dahulu melalui proses.
Yakni, lanjut Sentot, mulai dari peraturan bupati (perbup), dikonsultasikan ke Pemprov Jatim, hingga penetapan calon penerima oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani). "Jadi, setelah ada penetapan dari Pak Bupati, tinggal proses pencarian," terang Sentot.
Untuk pencairan akan dilakukan secara tunai. Pencairan akan dilakukan oleh petugas dinas sosial melalui kecamatan masing-masing penerima. "Setelah uang insentif dicairkan oleh BPPAKD, langsung kami bagikan tunai melalui kecamatan masing-masing," tegasnya.
Baca Juga: Polres Gresik Bekuk Pelaku Kekerasan Terhadap Anak yang Mengakibatkan Korban Tewas
Sentot lebih jauh menyatakan, total ada 24.404 tenaga kependidikan (guru ngaji), marbut (penjaga masjid) tenaga formal dan nonformal yang menerima insentif masing-masing Rp 200 ribu dari APBD Gresik 2021 yang sudah dialokasikan sebesar Rp 5,3 miliar.
Sebelumnya, tambah Sentot, dinas sosial telah melakukan verifikasi data para calon penerima. Tujuannya memastikan tidak adanya NIK ganda, penerima sudah meninggal, dan lainnya.
"Langkah ini kami lakukan agar pemberian insentif benar-benar tepat sasaran dan tak ada persoalan hukum di kemudian hari. Dan, semua sudah klir," pungkas Sentot. (hud/zar)
Baca Juga: Diprotes Warga Desa Dalegan, Aktivitas Dump Truk PT Orela Shipyard Dihentikan Sementara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News