KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sejumlah ibu tampak mengantre di depan Poli KIA-KB Puskesmas Pesantren 2 Kota Kediri, Kamis (17/06) pagi. Mereka terdaftar sebagai akseptor (penerima) KB IUD dan Implan dari Program Safari KB “Sejuta Akseptor KB”.
Program tahunan DP3AP2KB ini diselenggarakan untuk memberikan pelayanan alat kontrasepsi masyarakat sekaligus menyambut Hari Keluarga Nasional 2021 pada tanggal 20 Juni 2021. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Kediri, akan ada kuota 400 calon akseptor KB IUD dan Implan yang dapat diterima di 9 Puskesmas di Kota Kediri.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
“Untuk kecamatan Mojoroto 133 calon akseptor, serta 134 akseptor untuk Kecamatan Pesantren dan Kota,” kata Yudi Erwanto, Kabid Keluarga Berencana DP3AP2KB Kota Kediri.
Lilis Susiani, 45, warga Kelurahan Burengan, dan 3 akseptor lainnya mendaftar melalui Kader KB di lingkungan rumah. “Menurut saya KB Implan lebih aman, karena sebelumnya pakai KB pil kurang cocok,” kata Lilis. Alasan lainnya, ia ingin memberi jarak kehamilan untuk tumbuh kembang anak lebih maksimal.
Sampai tanggal 22 Juni 2021, warga Kota Kediri dapat mendaftar melalui kader KB kelurahan dengan membawa KTP dan BPJS atau KIS jika punya.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
“Kegiatan ini gratis, karena didukung oleh DP3AP2KB sehingga yang belum memiliki KIS pun dapat,” ujar Savitri Niwahyu, Penanggung Jawab Program KB Puskesmas Pesantren 2. Sebelum pemasangan KB, akseptor akan diperiksa dan dicek untuk antisipasi adanya kontraindikasi.
“Semoga dengan adanya program ini, warga Kota Kediri bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik,” harap Dwi Nugerahini, Kepala Puskesmas Pesantren 2.
Puskesmas Pesantren 2 melayani penerima KB dari Kelurahan Tosaren, Jamsaren, Burengan, Singonegaran, Pakunden, dan Tinalan. Dijadwalkan per hari melayani satu kelurahan dengan target 9 penerima. Selain Puskesmas Pesantren 2, warga Kota Kediri wilayah Kecamatan Pesantren dapat mengunjungi Puskesmas Pesantren 1, dan Puskesmas Ngletih.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan, Pemkot Kediri akan tetap menjaga rasio akseptor KB meskipun angka kelahiran bayi di Kota Kediri mengalami penurunan di tahun 2020. “Pandemi ini jangan sampai membuat kita terlena,” tegas wali kota.
Sesuai data DP3AP2KB Kota Kediri, Rasio Akseptor KB di tahun 2019 tercatat pada angka 70,7. Dicatat juga, angka kelahiran di Kota Kediri pada masa pandemi per tahun 2020 mengalami penurunan sejumlah 4.135 jiwa dibandingkan tahun 2019 sebesar 4.312 jiwa. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News