Ratusan Warga Madura Luruk Pemkot Surabaya Minta Pos Penyekatan dan Swab Massal Dibubarkan

Ratusan Warga Madura Luruk Pemkot Surabaya Minta Pos Penyekatan dan Swab Massal Dibubarkan Para pendemo saat menyampaikan aspirasinya di depan Balai Kota Surabaya, Senin (21/6). foto: INDRAYADI/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang mengatasnamakan dirinya Koalisi Masyarakat Madura Bersatu ramai-ramai mendatangi Balai Kota Surabaya, Senin (21/6) siang.

Dengan memakai 1 truk serta ratusan kendaraan roda dua, mereka menggelar aksi unjuk rasa dengan menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menghentikan serta membubarkan pos penyekatan dan swab massal di Jembatan Suramadu yang menurut mereka diskriminatif tersebut.

Baca Juga: Petugas Gabungan Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal di Suramadu, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah

Tuntutan yang kedua yakni meminta pemkot melakukan swab antigen di tempat hiburan dan tempat kerumunan lainnya di Surabaya. Serta tuntutan yang ketiga, yakni meminta minta maaf kepada warga Madura.

Pantauan di lapangan, suasana di Balai Kota Surabaya tampak kondusif setelah bersedia menemui para pengunjuk rasa di halaman Balai Kota atau Taman Surya.

Sebelumnya, para pengunjuk rasa ngotot tidak mau membubarkan diri sebelum ditemui langsung oleh Eri Cahyadi. Mereka beralasan ingin menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada wali kota.

Baca Juga: Tim Jogoboyo Sat Samapta Polrestabes Surabaya Amankan Belasan Remaja Bersajam

Mereka selalu menolak saat Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widiyanto mengajak perwakilan sebanyak 10 orang pengunjuk rasa untuk masuk berialog bersama . Mereka bersikeras tidak akan mundur. Bahkan korlap aksi yang berada di atas truk memberi komando untuk maju hingga beberapa langkah mendekati pagar balai kota.

Massa pendemo yang berada paling depan sempat memprovokasi petugas dengan cara melempar sampah kardus. Namun, koorlap aksi langsung meredamnya dengan meminta petugas menangkap provokator yang berbuat rusuh.

Baca Juga: Sopir Ford Fiesta Tewas Usai Tabrak Motor Pengangkut Sampah di Surabaya, Apa Penyebabnya?

(Wali Kota Eri saat menemui pendemo)

Kabag Ops AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan, personel gabungan diterjunkan di beberapa titik. Termasuk pengawalan mulai dari perbatasan dari titik kumpul pendemo di perbatasan Suramadu, Kangean, Bangkalan hingga sampai di Surabaya.

“Kita siagakan personel mengawal kurang lebih 650 personel sampai ke jalur unjuk rasa di Balai Kota Surabaya,” jelas AKBP Anton saat memimpin pengamanan di Balai Kota bersama Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, Senin (21/6).

Baca Juga: Audiensi dengan Polrestabes, PCNU Surabaya Tolak Agenda Presidium PO dan MLB NU

AKBP Anton juga mengimbau kepada para pengunjuk rasa agar tetap mengikuti protokol kesehatan, yakni dengan selalu mengenakan masker. “Karena saat ini kondisi pandemi dan supaya tetap sehat,” pungkas Anton.

Sementara Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo menegaskan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas keamanan di wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Madura. Ia menyampaikan supaya jangan ada keributan di Balai Kota Surabaya.

Baca Juga: Maksimalkan Penangananan Korban Laka Lantas, Satlantas Polrestabes Surabaya Gelar Pelatihan PPGD

Di hadapan para pendemo, Wali Kota Eri memastikan bahwa dalam hal penyekatan tersebut merupakan kepanjangan tangan dari Pemkab Bangkalan. Ia menjelaskan bahwa Pemkab Bangkalan memiliki keterbatasan tenaga kesehatan (nakes), lalu berkirim surat meminta bantuan tenaga tersebut.

"Saya mendapat dua surat, yang satu dari Pemprov Jatim, satunya dari Pemkab Bangkalan. Kedua surat berisi permohonan bantuan tenaga swab. Insyaallah sudah disampaikan ke Provinsi dan Gubernur," jelas Eri.

Eri menambahan bahwa penyekatan di Jembatan Suramadu bukanlah kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Ia memastikan bahwa pihak hanya menjalankan apa yang diinstruksikan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur.

Baca Juga: Dua Mantan Ketua HIPMI Surabaya Ditetapkan Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan, Satu DPO

"Jadi, saya dan Bupati Bangkalan sama-sama menjalankan tugas yang diinstruksikan oleh Forkopimda Jatim. Sekali lagi, penyekatan itu bukan keputusan saya, kita hanya menjalankan tugas," kata Wali Kota Eri saat menemui massa aksi di depan Balai Kota Surabaya.

Terkait tuntutan para pendemo soal penghentian penyekatan dalam rangka swab, Eri menegaskan bahwa hal itu bukan kewenangan maupun Pemkab Bangkalan. "Penyekatan untuk swab bukan kebijakan Wali Kota dan Bupati Bangkalan. Ini kami hanya menunggu perintah satgas Covid-19 Jatim dan Danrem," tegasnya.

Baca Juga: Dua Pelaku Curanmor Ditangkap dan Jadi Bulan-bulanan Massa di Jalan Medokan Semampir

Oleh karena itu, apabila para pendemo menuntut untuk penghentian penyekatan dan tes di Suramadu, maka dia pun memastikan akan disampaikan langsung kepada Gubernur Jatim setelah menemui massa aksi. “Aspirasi teman-teman akan saya sampaikan langsung kepada Ibu Gubernur habis ini, nanti kita akan menunggu arahan dari Forkopimda Jatim seperti apa,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa para pendemo juga keberatan kalau di-swab setiap hari. Makanya, saat menemui massa aksi dia juga menjelaskan bahwa saat ini sudah ada kebijakan tentang Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) bagi pelintas Suramadu dan Pelabuhan Kamal. Apabila warga sudah mengantongi itu dari Bangkalan, maka dia memastikan tidak akan dites lagi di Surabaya.

"Jadi, kalau sudah ada SIKM yang berlakunya 7 hari itu, di Surabaya sudah bebas, kita lepaskan. Nah, kebijakan SIKM ini juga merupakan hasil rapat Forkopimda Jatim," ujarnya.

Baca Juga: Tahanan Polrestabes Surabaya Gunakan Hak Pilih, Ivan Sugiamto Tak Terdaftar

Seusai mendengarkan penjelasan dari Wali Kota Eri, massa aksipun terlihat legowo dan menerima. Bahkan, mereka terlihat membubarkan diri dengan tertib diiringi dengan shalawatan. Sejumlah massa aksi pun sempat menyampaikan pujian kepada Wali Kota Eri karena sudah menemui mereka dan sudah bersedia menyampaikan aspirasinya. (dra/ana/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO