INDRAMAYU, BANGSAONLINE.com - Muhammad Al-Barra (Gus Bara), Wakil Bupati Mojokerto mengaku kagum terhadap pekermbangan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) yang sangat pesat. Bahkan Putra Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., itu mengaku mendapat informasi bahwa kini jumlah anggota Pergunu mencapai 15 juta orang. Ini tentu jumlah sangat besar.
“Kalau jadi partai, Pergunu sudah memenuhi parliamentary threshold. Suara PKB (Partai Kebangkitan Bangsa-Red) saja 9 juta. Jadi, Jadi kalau anggota Pergunu 15 juta, bisa mengalahkan PKB,” kata Gus Bara sembari tersenyum saat memberikan pemaparan dalam acara silaturahim dan konsolidasi Pergunu Jawa Barat di kediaman Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., di Karangampel Indramayu Jawa Barat, Ahad (27/6/2021).
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
“Jadi Pergunu itu seksi,” tambah Gus Bara sembari mengatakan bahwa selama ini Pergunu hanya dimanfaatkan partai orang lain.
Dalam acara itu hadir Ketua Pergunu Pusat Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, yang juga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Juga hadir Ketua PW Pergunu Jawa Barat Dr. Saefulloh dan para ketua PC Pergunu dari wilayah Jawa Barat.
Menurut Gus Barra, struktur kepengurusan organisasi Pergunu juga sudah memadai. Pengurus Pergunu di 34 wilayah dan 514 kota dan kabupaten sudah lengkap dan solid. Karena itu Gus Barra minta para anggota Pergunu tak perlu kecil hati karena organisasi para guru NU itu punya potensi besar yang bisa dikembangkan.
Baca Juga: KPU Mojokerto: Hasil Audit Dana Kampanye Pasangan Idola dan Mubarok Sama-sama Patuh
Sejak Pergunu dipimpin Kiai Asep Saifuddin Chalim memang berkembang pesat. Karena semua dana operasional kegiatan Pergunu - termasuk semua tiket pengurus - ditanggung secara pribadi oleh kiai miliarder tapi dermawan itu.
Kini Pergunu tidak hanya memiliki pengurus lengkap di 34 provinsi seluruh Indonesia, tapi pengurus di 514 kota dan kabupaten. Bahkan kini Kiai Asep juga sedang gencar mendirikan 17 ribu PAC di seluruh kecamatan Indonesia.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Gus Barra juga memotivasi para guru agar bangga dengan profesi yang digeluti. Alumnus Universitas Al-Azhar Mesir itu mengatakan bahwa profesi guru sangat mulia. Namun justru karena mulia itu para guru harus mau berkorban dan serius untuk mendidik para muridnya. Terutama pada masa pandemic Covid-19.
Menurut dia, akibat Covid-19 kita mengalami problem serius termasuk dalam kehidupan sosial budaya. Lebih-lebih dunia pendidikan. “Kita mengalami kemunduran intelektual,” tegas Gus Barra. Bahkan, menurut Gus Bara, kita tidak hanya mengalami kemunduran intelektual, tapi juga akhlak.
Baca Juga: Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Mojokerto Gelar Reses di Desa Kintelan
Ia memberi contoh soal sistem belajar yang kini hanya bisa dilakukan lewat daring. Menurut dia, waktu belajar yang hanya dua jam itu jelas tak efektif. Karena selain cenderung formalitas juga para murid lebih banyak main game.
“Setelah belajar lewat daring dua jam mereka main game,” kata Gus Barra sembari mengatakan bahwa para guru tak bisa memantau langsung aktivitas mereka.
Karena itu Gus Bara minta para guru jemput bola. Misalnya datang ke rumah-rumah anak didik. “Jika akhlaknya kurang baik ditegur dan diperbaiki,” kata Gus Barra.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
"Kalau di pesantren kami, Amanatul Ummah tak pernah daring," kata Gus Barra. Sehingga bisa menjaga akhlak dan kualitas para santri yang mondok di Pondok Pesantren Amanatul Ummah.
Gus Bara juga mengungkap soal Asep Saifuddin Chalim (ASC) Foundation. Menurut dia, lembaga nirlaba itu bergerak dalam bidang sosial dengan biaya pribadi tanpa bantuan pemerintah. ASC Foundation, jelas Gus Bara, punya misi kemanusiaan dengan moto hanya memberi untuk berbagi tapi tidak mau menerima bantuan.
Progamnya, antara lain, memberi bantuan ke para korban bencana. Tidak hanya di Mojokerto tapi seluruh Jawa Timur. Ia menyebut bantuan ke korban gempa di Malang, Blitar, Lumajang, Tulungagung, dan sekitarnya.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
“Yang lagi ngetren sekarang adalah pelayanan mobil mewah gratis kepada para manten,” jelas Gus Bara. Menurut Gus Bara, ada empat mobil mewah yang disiapkan ASC Foundation untuk melayani para pengantin baru secara gratis. Yaitu Mercy, Honda Accord, dan Camry.
Gus Bara mengungkapkan, para mempelai itu tidak hanya diantar-jemput, tapi juga diantar jalan-jalan untuk menikmati waktu sebagai raja dan ratu sehari semalam.
“Silakan kalau bapak dan ibu mau jadi pengantin,” canda Gus Bara yang disambut tawa para pengurus Pergunu.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Wakil Bupati Mojokerto Jawa Timur Muhammad Al-Barra yang akrab dilanggil Gus Barra pulang kampung ke Leuwimunding Majalengka Jawa Barat. Putra Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. itu memberikan bantuan kepada warga di kampung halamannya dengan membawa satu truk berisi beras dan sarung. Ia juga membagikan uang tunai per orang Rp 100 ribu.
“Satu tahun kami tak pulang kampung karena pandemik Covid-19. Baru sekarang bisa pulang meski tak lengkap bersama semua keluarga,” kata Gus Barra dalam acara silaturahim yang digelar di Aula Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah 02 Leumunding Majalengka Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021) malam.
Gus Barra pulang kampung bersama abah dan ibunya, yaitu Kiai Asep Saifuddin Chalim dan Nyai Hj Alif Fadlilah, serta salah satu adiknya, Gus Hasmi. (mma)
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Tempuran Mojokerto, Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus ke Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News