SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tokoh nasional Rizal Ramli menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hanyalah sebuah ilusi yang sulit dipercaya. Sebab, faktanya selama ini forecasting yang disampaikan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu sering meleset.
Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini akan mencapai angka 4,5 persen. Angka itu merupakan proyeksi pertumbuhan yang moderat. Sementara, bila keadaan memburuk, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan mencapai 3,7 persen.
"Ramalan-ramalan Sri Mulyani sejak tiga tahun lalu di dalam bidang makro ekonomi nyaris tidak benar dan banyak melesetnya," kata Rizal Ramli lewat keterangan tertulisnya, Jumat (9/7/2021).
"Diramalkan sampai 4,5 persen. Kalau ngibul jangan keterlaluanlah. Paling tumbuh 3 persen. Dan pertumbuhan 3 persen itu tidak cukup, karena pengangguran akan lebih banyak. Kita harus tumbuh 7 persen supaya tenaga kerja baru mendapat pekerjaan," ujar Mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu.
Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyayangkan strategi pemerintah yang tidak jelas. Misalnya, selalu mengubah istilah, sementara kalangan rakyat bawah tidak merasakan perubahan yang berarti. UMKM yang kerap disebut sebagai salah satu bantalan perekonomian nasional pada kenyataannya juga sulit bergerak.
Riza Ramli memprediksi, perekonomian Indonesia sepanjang 2021 itu akan seperti kurva W, yang bila dideskripsikan, setelah anjlok akan mengalami kenaikan sedikit, lalu anjlok lagi dan bisa jadi lebih dalam.
Klik Berita Selanjutnya