BangsaOnline - Peserta sayembara logo muktamar NU bernama Zamzami Almakki dari Jakarta,
dinyatakan menjadi pemenang Sayembara Logo Muktamar NU. Satu karya dari
dua karya yang dia kirimkan ke panitia, ditetapkan sebagai logo resmi
Muktamar Ke-33 NU di Jombang, 1-5 Agustus 2015.
Zamzami Almakki
(34 tahun) yang berprofesi sebagai dosen Universitas Multimedia
Nusantara, Jakarta dan desainer lepas, dipilih dalam rapat pleno dewan
juri Sayembara Logo Muktamar NU yang dilaksanakan di gedung PBNU, Kamis
(5/3) siang.
Sembilan anggota dewan juri, Slamet Effendi Yusuf, M
Imam Aziz, Savic Ali, Nukman Luthfie, Ilham Khoiri, Sa'dullah Affandy,
Hamzah Sahal, Ahmad Mauladi, Acep Zamzam Noor, secara bulat menyepakati
logo karya Zamzami.
Sebagai pemenang sayembara, Zamzami juga berhak mendapatkan hadiah umroh dari panitia muktamar NU.
Ketua
SC Muktamar Ke-33 NU Jombang sekaligus dewan juri sayembara logo H
Slamet Effendi Yusuf, menyatakan karya Zamzami Almakki dinilai paling
memiliki karakter dari 349 logo yang diterima panitia. Zamzami
menyisihkan 349 logo yang dikirim 281 peserta, baik individu maupun
lembaga.
Salah seorang dewan juri Ilham Khoiri menguatkan
pendapat Slamet Effendi Yusuf bahwa logo karya Zamzami Almakki paling
beda, berkarakter, serta mengubah kelaziman desain yang selama ini
diimajinasikan kaum Nahdliyin dan pesantren.
"Keistimewaan logo
yang dinyatakan menang ini berhasil mengekspresikan tradisi NU atau
pesantren menggabungkan dua tradisi, Latin dan Arab dengan seimbang.
Angka 33 gabungan aksara Latin dan Arab," tambah Ilham Khoiri, lulusan
S2 di bidang seni rupa ITB, Bandung.
Sementara itu Ahmad Mauladi,
dewan juri dan panitia Muktamar NU yang menanggungjawabi logo,
menyatakan bahwa logo yang ditetapkan sebagai pemenang tidak langsung
jadi logo resmi muktamar. Seperti ketentuan sayembara yang tertera di
poster, panitia berhak menyempurnakan logo pemenang.
"Sebelum
logo diluncurkan, panitia akan menyempurnakan kekurangan-kekurangan logo
pemenang. Tentu saja penyempurnaan ini akan didiskusikan dengan
pemenang," terang Ahmad Mauladi, desainer dan aktivis NU asal Aceh.
"Logo yang kita tayangkan sekarang, mengiringi pengumuman pemenang ini, adalah logo asli, belum disempurnakan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News