Cegah Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Siapkan RS Darurat di Tiap Kelurahan

Cegah Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Siapkan RS Darurat di Tiap Kelurahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya sedang meninjau Lapangan Kalibokor.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - tengah menyiapkan Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di setiap kelurahan. Namun, RS darurat itu disiapkan untuk ruang isolasi dan perawatan khusus bagi warga yang tinggal di wilayah kelurahan tersebut.

Langkah itu diambil sebagai upaya preventif dan kuratif untuk mencegah terjadinya klaster keluarga.

Baca Juga: Harga Sembako Surabaya 23 Februari 2025: Cabai Naik, Minyak Goreng Premium Lebih Murah dari Curah

Sebelum mulai menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, Eri Cahyadi bersama jajarannya berkeliling untuk menentukan lokasi yang bakal dijadikan RS darurat.

Ada beberapa tempat yang dinilai strategis dan langsung ditunjau oleh Eri, mulai dari Lapangan Putro Agung Tambaksari, Lapangan Kalibokor Gubeng, Gedung LPMK Wiyung, Gedung Serbaguna Babatan-Wiyung, GOR Maestro Suryanaga Sambikerep, hingga GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT).

Baca Juga: Info BMKG Hari ini Minggu 23 Februari 2025: Cuaca Jatim Masih Hujan Lebat, Surabaya Jam Berapa?

( Eri Cahyadi bersama jajarannya sedang meninjau Gedung LPMK Wiyung)

Dalam tinjauannya itu, Eri didampingi beberapa Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkup . Di antaranya, Kepala BPB dan Linmas Irvan Widyanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M Fikser, Kabag Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Achmad Zaini, serta Kabag Humas , Febriadhitya Prajatara.

Di setiap tempat yang dikunjunginya itu, ia beberapa kali memimpin rapat di lokasi serta berkoordinasi langsung dengan camat, lurah beserta RT/RW dan LPMK untuk kesiapan sarana dan prasarana di lokasi.

Baca Juga: Kuatkan Organisasi, Fatayat NU Surabaya Lantik PAC dan Pimpinan Serentak

"Setiap kelurahan kita berikan tempat untuk menampung warga yang sakit. Karena tidak boleh kalau rumahnya ini tidak memadai ketika digunakan isolasi mandiri, dikhawatirkan pasti menularkan ke keluarganya," katanya, Selasa (13/7/2021).

"Saya tidak rela dan tidak bisa melihat warga saya mencari rumah sakit itu penuh. Rumah sakit mana pun penuh, akhirnya kekurangan oksigen akhirnya banyak yang meninggal," imbuhnya.

Baca Juga: Kolaborasi dengan BRIN Sampoerna Academy Gelar STEAM Expo 2025: Inovasi Hijau, Solusi Masa Depan

( Eri Cahyadi bersama jajarannya sedang meninjau GOR Indoor kompleks GBT)

Dengan adanya RS darurat di setiap kelurahan, maka warga yang terpapar Covid-19 di lingkungan tersebut dapat segera dilakukan perawatan dan pemulihan. Di sisi lain, RS darurat ini juga dapat dimanfaatkan warga yang ingin melakukan isolasi mandiri namun kondisi rumahnya tidak layak.

Meski demikian, ia berharap tak ingin RS darurat yang ada di setiap kelurahan ini digunakan. Sebab, apabila digunakan, tentu ada penambahan kasus baru di lingkungan kelurahan tersebut. Namun, RS darurat ini tetap akan disiapkannya sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya klaster keluarga.

Baca Juga: Remaja Perempuan Dikabarkan Tenggelam di Sungai Medokan Semampir Surabaya

Ia yakin dengan gotong-royong dan kerja keras bersama, maka pandemi ini bisa segera dilalui. Selain ikhtiar secara lahir, tentu saja kerja keras ini harus diimbangi dengan doa. (dra/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO