SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan pemeriksaan kesehatan bagi hewan kurban di berbagai titik lokasi penjualan hewan, Minggu (18/7/2021).
Kepala DKPP Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang mengatakan, pemeriksaan itu telah dilakukan sejak minggu lalu. Setiap harinya, tim yang sudah dibentuk oleh Herlambang sebanyak enam kelompok berkeliling melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di setiap lapak penjualan. Hasilnya, ratusan hewan kurban dinyatakan sehat dan layak dikonsumsi masyarakat.
Baca Juga: Menteri AHY Serahkan Hewan Kurban Pegawai Kementerian ATR BPN ke Dewan Kemakmuran Masjid
“Alhamdulillah ratusan hewan yang telah diperiksa aman dan siap disembelih,” kata Herlambang.
Dia menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan meliputi beberapa pengecekan kondisi tubuh bagian. Di antaranya yakni kesehatan mata, bulu, mulut, gigi, termasuk lendir dari hidung hewan kurban itu sendiri.
“Setelah pemeriksaan kesehatan, lalu pada hari H setelah disembelih dagingnya kita periksa lagi. Biasanya lokasinya berada di masjid-masjid,” urainya.
Baca Juga: Simak Batas Makan Daging Per Hari Sesuai Anjuran Dokter
Ia pun mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan di hari pertama sampai dengan saat ini, tidak ditemukan hewan kurban yang dijual oleh para pedagang dengan kondisinya sakit. Artinya, semua hewan sehat dan siap untuk dikorbankan. Namun begitu, dia mengurai ada beberapa hewan yang diberi vitamin agar lebih fit kondisinya.
“Nah yang seperti itu kita pantau. Kita beri vitamin dan kami datangi lagi. Itu biasanya butuh suplemen tambahan. Tapi semuanya kesehatannya fit,” terangnya.
Baca Juga: Unipra Surabaya Sembelih 2 Sapi dan Seekor Kambing pada Idul Adha 2024
Menurut Herlambang, hal itu rutin dilakukan setiap menjelang Hari Raya Idul Adha untuk memastikan kesehatan hewan kurban sebelum disembelih dan dikonsumsi oleh masyarakat. Tak hanya memastikan kondisi kesehatan saja, tim yang diterjunkan ini juga memantau protokol kesehatan (prokes) para pedagang.
“Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, sabun untuk pengunjung serta wajib mengenakan masker,” pungkasnya. (dra/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News