GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani terus mencari terobosan agar para pasien Covid-19 tak kembali kesulitan mendapatkan perawatan di layanan kesehatan. Saat ini Pemkab Gresik telah menyiapkan 5 puskesmas khusus, yang diberi tambahan tenda untuk perawatan pasien pertama Covid-19 dan bumil.
Diharapkan hal ini bisa mengurai pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) agar tak dirawat di rumah, karena kondisinya tak memungkinkan. Apalagi, ada pasien isoman tertentu yang membutuhkan penanganan ekstra seperti butuh oksigen karena pernapasan tak normal, termasuk ibu hamil (bumil).
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Bupati Yani Tegaskan Komitmen Pemkab Gresik di Sektor Kesehatan
Adapun lima puskemas yang disiapkan untuk rujukan pertama pasien Covid-19 dan bumil adalah, Puskesmas Menganti, Driyorejo, Sidayu, Kebomas, dan Ujungpangkah.
"Kami siapkan tenda di puskesmas-puskesmas tersebut untuk screening pasien covid awal. Masing-masing tenda bisa menampung 10 pasien," ucap Bupati Gus Yani, sapaan Fandi Akhmad Yani, didampingi Kepala Dinkes drg Gozali dan Kabag Humas dan Protokol Reza Pahlevi di Kantor Bupati Gresik, Senin (19/7/2021).
Untuk menunjang kebutuhan perawatan pasien Covid-19, keperluan medis telah disiapkan. Di antaranya berupa tabung oksigen dan tenaga kesehatan (nakes).
Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK
Ia mengakui bahwa tabung oksigen saat ini sulit didapat, sementara masyarakat yang membutuhkan banyak. Namun, Gus Yani mengaku telah menghubungi sejumlah OPD terkait seperti dinas tenaga kerja Apindo, dan stakeholder lainnya.
"Jadi, saya kontak-kontak rekan pabrik yang memiliki persediaan tabung elpiji untuk kebutuhan industri. Dan, Alhamdulillah, ada sejumlah perusahaan yang bersedia donasi atau meminjamilah," ungkapnya.
Beberapa perusahaan yang memberikan donasi tersebut antara lain Petrokimia Gresik (PG), PT Smelting, Swabina Graha, Yani Putra, dan lainnya. "Termasuk rekan SMK PGRI, dan SMK Anuriyah Benjeng," katanya.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
"Sementara ini ada 50 tabung, dan nanti akan terus bertambah. Kami ajak dinas terkait pinjam tabung oksigen untuk kebutuhan warga kita, karena kita dalam keadaan sulit untuk pengadaan tabung oksigen, kita beli pun susah belinya di mana," imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Gus Yani juga menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan para kepala puskesmas untuk membahas penanganan pasien Covid-19 pertama.
"Kami merapatkan simpul-simpul puskesmas mana yang dibuka 24 jam dengan fasilitas kita lengkapi untuk penanganan pasien covid pertama. Sehingga tak ada lagi masyarakat kebingungan, terombang-ambing harus ke mana karena tak ada yang mau menerima pasien karena RS penuh," urainya.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Termasuk, lanjut Gus Yani, penanganan ibu hamil (bumil) baik yang terpapar Covid-19 maupun tidak. Langkah ini sekaligus untuk menyempurnakan persoalan sebelumnya, baik persoalan tabung oksigen maupun tenaga medis.
"Jadi, saat dioperasikan puskesmas dimaksud nanti ada yang ditutup, kemudian tenaganya mem-backup puskesmas yang ditunjuk beroperasi 24 jam, sehingga bisa saling melengkapi," paparnya.
Disinggung soal tabung oksigen besar, apa memungkinkan digunakan untuk pasien isoman, Gus Yani menyebutkan hal itu tidak memungkinkan. "Makanya layanan puskesmas yang dikuatkan. Yang isoman bisa dirujuk ke puskesmas. Sehingga, puskesmas menjadi mudah untuk jadi rujukan masyarakat untuk perawatan pasien covid pertama," harapnya.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
"Jadi saya katakan lagi, puskesmas yang ditunjuk layanan 24 jam sebagai screening awal pasien covid ringan atau sedang. Jika tak memungkinkan dirawat di Ibnu Sina atau isolasi di Stadion Gejos, bisa dirawat di puskesmas," katanya.
Gus Yani menambahkan, bahwa pasien yang isoman juga membutuhkan pendampingan. Karena faktanya banyak yang membutuhkan oksigen. "Makanya, terus diurai agar yang isoman bisa dirawat di puskesmas. Setelah ini, mungkin akan ada tambahan puskesmas lagi untuk jadi rujukan pertama pasien covid," jelasnya.
Ditanya persediaan tabung untuk RS Umar Mas'ud dan puskesmas di Kecamatan Tambak dan Sangkapura Pulau Bawean, Gus Yani menyatakan pemerintah akan memberikan stok lebih setiap pengiriman.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
"Langkah ini mengantisipasi kekurangan oksigen saat cuaca buruk karena tak ada kapal berlayar," pungkasnya. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News