SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Indah Kurnia, anggota DPR RI dari PDI-Perjuangan itu terus menangis atas meninggalnya Budi Santoso, pengusaha alat-alat pertanian terbesar di Indonesia.
Loh, memang ada hubungan apa antara Indah Kurnia dengan bos PT Agrindo itu? Benarkah Indah Kurnia yang pernah memecahkan rekor MURI nyanyi 714 lagu tanpa melihat teks itu punya hubungan khusus?
Baca Juga: Dituding Murtad, Dahlan Iskan Jawab dengan Shalat
Silakan simak tulisan Dahlan Iskan, wartawan terkemuka itu di Disway, HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com hari ini, Rabu 21 Juli 2021. Selamat membaca:
INDAH Kurnia tidak punya hubungan keluarga dengan Budi Santoso. Tapi Indah masih terus menangis kalau bercerita soal pengusaha sukses di Surabaya itu. Yang memiliki pabrik alat-alat pertanian terbesar di Indonesia itu.
"Beliau sampai mau duduk di trotoar memberikan dukungan pada saya," ujar Indah yang kini duduk di komisi keuangan DPR RI.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Waktu itu Indah lagi ingin memecahkan rekor MURI: menyanyikan 714 lagu tanpa melihat teks. Selama lima hari berturut-turut. Dari pukul 09.00 sampai sore. Itu untuk memperingati HUT Ke-714 Kota Surabaya.
Di antara lima hari itu, ada yang tempat menyanyinyi di Taman Bungkul. Budi Santoso hadir untuk memberi dukungan. Tidak ada tempat duduk. Ia sampai duduk di trotoar Jalan Raya Darmo. Bersama penonton umum.
Di antara lima hari itu, hanya hari Ke-5 Budi Santoso tidak hadir. Ia harus ke Jakarta. Salah seorang tokoh lagi mantu. Ia harus hadir. Itu pun masih menelepon Indah, ketika Budi Santoso di dalam pesawat.
Baca Juga: Tambah Wawasan soal Dunia Jurnalistik, Siswa SMA AWS Kunjungi Kantor HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE
Indah pertama kali mengenal Budi Santoso ketika berumur 28 tahun. Yakni ketika Indah menjabat kepala cabang Bank Central Asia (BCA) di kota kecil Krian, 30 Km dari Surabaya.
Kota itu sudah dikuasai Bank Lippo –kini bank itu sudah almarhum. Indah berpikir ke mana harus mencari nasabah. Maka Indah menyusuri kawasan industri Driyorejo –di antara Krian dan Surabaya. Dia datangi satu per satu pabrik di kawasan itu.
Ketika masuk di pabrik Agrindo, Indah melihat ada ruang peribadatan Kristen di situ. "Siapa yang memimpin kebaktian di sini?" tanya Indah ke staf yang menemui. "Pak Budi Santoso sendiri. Bos di perusahaan ini," jawab staf itu.
Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana
Indah pun minta izin apakah boleh gabung di kebaktian. "Dengan senang hati," jawab staf.
Maka hari Selasa berikutnya, hari kebaktian di pabrik itu, Indah datang. Berkenalan lah dengan bos besar. Indah sudah biasa menyanyi lagu rohani. Di situ Indah minta izin untuk tampil menyanyi solo.
Diizinkan. Bagus sekali. Dipuji. Jemaat senang sekali.
Baca Juga: Dimeriahkan Puluhan Doorprize, Jalan Sehat HUT ke-10 BO dan Bazaar UMKM Diserbu Ribuan Warga
Cara pendekatan seperti itu rupanya sangat mengena. Sistem penggajian di situ pun pindah lewat BCA. Banyak juga staf yang ingin menabung di BCA. "Saya tinggalkan banyak buku tabungan di bagian personalia. Untuk diserahkan kepada yang berminat menabung. Waktu itu cara seperti itu masih boleh dilakukan bank," ujar Indah.
BCA memang lagi punya program yang sangat populer saat itu: Tahapan. Yang sangat sukses menjadi gerakan tabungan nasional.
Sejak itu Budi Santoso mendukung semua kegiatan Indah. Termasuk ketika Indah menjadi calon Anggota DPR dari PDI-Perjuangan dapil Surabaya-Sidoarjo. Berhasil. Periode berikutnya mencalonkan lagi. Berhasil lagi. Untuk kali yang ketiga, nomor urut Indah dipindah ke bawah. Toh masih juga terpilih. Mayoritas Tionghoa Surabaya memilih Indah.
Baca Juga: Ribuan Peserta Hadiri Jalan Sehat HUT ke-10 BANGSAONLINE
"Tiga kali Pak Budi ke kantor saya di DPR," ujar Indah. Pun ketika Indah mantu putrinya yang bintang film itu, Verlita Evelyn, Budi hadir. Termasuk meminjamkan koleksi mobil antiknya untuk dipakai pengantin. Itulah mobil yang pernah menjadi milik Presiden Soekarno.
Indah juga sering ke rumah Budi. Bahkan di ulang tahun terakhir Budi tahun lalu pun, Indah masih menyanyi di rumah Budi. Indah sudah menjadi seperti anggota keluarga di rumah Budi Santoso.
Budi sering punya tamu dari Jepang. Indah punya banyak koleksi lagu Jepang yang bisa dia nyanyikan. Ketika Budi mendapat tamu dari Tiongkok, Indah bisa menyanyi lagu Mandarin.
Baca Juga: Gondol Ikan Lele Seberat 2,1 Kg, Warga Jetis Juara Lomba Mancing HUT ke-10 BO dan HUT Kemerdekaan RI
Indah memang punya pergaulan yang luas. Bukan hanya di kalangan masyarakat Tionghoa. Jangan lupa: Indah pernah menjadi manajer Persebaya.
Indah pribadi yang lengkap: sebagai profesional perbankan, penyanyi, penggiat olahraga, dan penggiat sosial. Mendapat dukungan pula dari orang seperti Budi Santoso.
Saya pernah menyarankannyi belajar bahasa Mandarin langsung di Tiongkok. Saya melihat Indah akan menjadi sesuatu kelak. Saya carikan hubungan di sana. Dia pun ke Tianjin ketika saya masih tinggal di kota itu –untuk transplantasi hati. Lalu, Indah ke kota kecil dekat Zhengzho. "Saya nyerah," ujar Indah. "Saya ini seperti Pak Budi, tidak bisa lagi bicara Mandarin dengan baik," katanyi.
Baca Juga: Jalan Sehat Satu Dekade BANGSAONLINE: Progress Pra-Acara, Lomba Mancing dan Respon Eri Cahyadi
Yang penting Indah telah menjadi sesuatu untuk dirinyi, keluarganyi, dan negaranyi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News