GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kawanan perampok bersenjata api menyatroni sebuah rumah mewah milik H. Mustofa (46), bos pengusaha kafe di Desa Abar-abir, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jumat (23/7/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.
Para perampok berhasil masuk ke rumah korban pada saat seluruh penghuni rumah tertidur pulas. Saat kejadian, ada lima orang yang berada di rumah itu. Yaitu, istri korban, dua anak korban, menantu, dan cucu korban.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Perampok yang diduga lebih dari satu orang itu masuk lewat dari pintu samping rumah. Ketika berhasil masuk, pelaku mengacak-ngacak isi kamar korban. Tak menemukan harta benda berharga, pelaku kemudian membangunkan istri korban, Nursiyah (35) dan menodongnya dengan sebilah pisau di lehernya agar menunjukkan tempat harta benda disimpan.
Sementara pelaku satunya menyekap anak korban dengan menodongkan pistol.
"Kejadiannya tanggal 23 jam 3 dini hari, pelaku yang masuk rumah 2 orang membawa pistol dan pisau. Satu pelaku menodongkan pisau ke istri saya agar menunjukkan tempat uang disimpan, pelaku satunya menyekap anak saya sambil menodongkan pistol," ungkap H. Mustofa kepada wartawan, Sabtu (24/7/2021).
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Dikatakan, setelah menyekap anak dan istrinya, perampok berhasil menjarah harta miliknya yang disimpan dalam lemari. Harta itu berupa uang tunai puluhan juta rupiah serta perhiasan anting dan kalung milik istrinya.
"Yang diambil uang Rp 16 juta. Itu uang langgar karena kebetulan saya bendahara langgar desa. Dan ada uang kafe dan cuci motor kurang lebih Rp 11 juta, serta anting dan kalung istri saya ikut diambil nilainya Rp 15 juta," bebernya.
Baca Juga: Santri di Kedamean Gresik Ditangkap Buntut Dugaan Aniaya Pengasuhnya hingga Tewas
Kapolsek Bungah AKP Sujiran kepada wartawan mengatakan, sejauh ini belum ada laporan dari pihak korban terkait aksi perampokan bersenjata tersebut.
Ia mengimbau agar pihak korban segera melapor ke kantor kepolisian untuk selanjutnya segera ditindaklanjuti aparat berwajib. "Belum ada yang laporan ke Polsek Mas. Saya tanya yang piket belum ada pelapor atau korban yang laporan ke Polsek," katanya.
Menurut dia, laporan kasus tersebut tidak bisa diwakili karena untuk terbit LP harus korban langsung yang menceritakan kronologinya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
"Kalau tidak ada laporan ya bagaimana polisi bertindak. Teman-teman yang tahu silakan ajak lapor ke polsek biar tahu kronologisnya, biar kita tindak lanjuti benar atau tidak kejadian tersebut. Kalau benar kita ungkap pelakunya," pungkasnya. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News