BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangkalan menggelar demo di kantor BPN Bangkalan, Jalan Soekarno Hatta, Senin (27/7/2021). Dalam orasinya, mereka menuntut BPN Bangkalan bekerja profesional dalam menyelesaikan persoalan sertifikat tanah.
"BPN harus bekerja secara integritas, bekerja tidak melakukan praktek-praktek yang dapat merugikan masyarakat," kata M. Sulthan Fuadi, koordinator aksi.
Baca Juga: Kunjungi Kantah di Pontianak, Menteri AHY Sampaikan Nilai Ekonomi pada Sertifikat Tanah
Dalam aksinya, massa juga menuntut Kepala BPN, Muh. Tansri, mundur dari jabatannya jika tidak dapat menyelesaikan persoalan sertifikat tanah yang masih terbengkalai sampai saat ini.
Sementara Muh. Tansri saat menemui para mahasiswa, menyatakan pihaknya menyambut baik aksi demo yang digelar HMI Cabang Bangkalan. Menurutnya, aspirasi yang disampaikan HMI merupakan bentuk koreksi terhadap kinerja BPN Bangkalan.
Terkait tuntutan yang disampaikan, Tansri meminta masyarakat ikut mengawal proses pengurusan sertifikat tanah. "Jika ada pengurusan sertifikat bermasalah diharap datang ke kantor BPN Bangkalan, agar tahu sumbatannya ada di mana, apakah di kantor BPN atau di pihak ketiga atau pihak lain, karena kalau hanya balik nama dibutuhkan 7 hari kerja," ujarnya kepada wartawan setelah menemui massa HMI.
Baca Juga: Setelah Bali dan Banten, Menteri AHY Luncurkan Implementasi Layanan Elektronik di Jabar
"Kalau ada berkas-berkas lama yang belum selesai agar dapat mendatangi kantor BPN untuk mengklarifikasi, apakah lama di pihak kami BPN atau ada di pihak lain," jelas Tansri.
Ia mengklaim, bahwa selama ini BPN sudah bekerja secara profesional, dan telah memproses pengurusan sertifikat tanah sesuai SOP. Dengan catatan, dokumen tersebut sudah lengkap dan memenuhi syarat.
Baca Juga: Penerapan Sertifikasi Tanah Elektronik, Menteri AHY Bakal Tambah Lebih dari 100 Kantor Pertanahan
Tansri juga berpesan kepada masyarakat agar mengurus sertifikat tanah yang tidak sengketa. "Karena tanah sengketa tidak akan dapat diproses," pungkasnya. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News