
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Audiensi sejumlah wali murid dengan Muspika Bangil membahas rencana pemanfaatan Gedung SMPN 2 Bangil sebagai tempat isolasi terpusat, Kamis (29/7) kemarin, menemui jalan buntu.
Salah satu wali murid SMPN 2 Bangil, Henry Sulfianto, akhirnya mengajukan permohonan audiensi dengan DPRD Kabupaten Pasuruan. Ia sudah mengirimkan surat permohonan agar bisa hearing dengan para wakil rakyat, Jumat (30/7).
Baca Juga: Keren, Pasuruan Punya Sirkuit Motocross Bertaraf Nasional, Diberi Nama Sirkuit Putra Airlangga
Selain ditujukan pada Ketua DPRD dan Ketua Komisi IV, dalam suratnya, Henry juga meminta kehadiran para ketua fraksi. "Kami juga meminta agar Ketua DPRD juga memanggil pihak terkait, dalam hal ini Gugus Tugas Covid-19 serta Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Pasuruan," katanya.
Saat ditanya sejumlah awak media, tuntutan yang akan disampaikan pada audiensi tersebut, pria berkepala plontos ini menyampaikan bahwa pihaknya tetap menolak gedung sekolah dijadikan tempat isolasi terpusat.
"Karena hal ini sangat mencederai rasa keadilan bagi kami wali murid dan masyarakat sekitar sekolah. Tentunya dengan dipaksakannya tempat isolasi terpusat di gedung sekolah akan berakibat stigma ketakutan bagi siswa dan guru setempat," katanya.
Baca Juga: Ketua PSSI Pasuruan Angkat Bicara Soal Kericuhan Persekabpas Vs Tornado FC
"Apalagi di sekitar SMPN 2 Bangil, merupakan kawasan atau sentra pendidikan, di mana banyak tersebar lembaga pendidikan negeri dan swasta," tambah Henry.
Menurutnya, di Kecamatan Bangil banyak gedung representatif yang bisa digunakan untuk tempat isolasi. "Tidak harus gedung sekolah," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebijakan Pemkab Pasuruan dan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pasuruan menjadikan gedung sekolah sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 mendapat penolakan dari sejumlah warga dan wali murid. Sejumlah anggota dewan dan pegiat aktivis LSM juga menyesalkan kebijakan tersebut. (afa/rev)
Baca Juga: Diduga ada Kebocoran Elpiji 3 Kg, Warung Soto Lamongan di Pasuruan Terbakar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News