Jangan Takut Tapi Jangan Sombong, Dalam Sejarah Islam Pernah Terjadi Wabah Tha’un

Jangan Takut Tapi Jangan Sombong, Dalam Sejarah Islam Pernah Terjadi Wabah Tha’un Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan putranya, Muhammad Al-Barra *Gus Bara). Foto: mma/bangsaonline.com

Nah, saat uzlah itulah mereka taqarrub kepada Allah SWT. Sehingga kondisi psikologis masyarakat kembali pulih.

Lalu bagaimana dengan Sayyidina Umar? Sayyidina Umar sendiri ternyata juga rasional. Kalifah Umar berusaha tidak memasuki Syam. 

Melihat sikap Umar itu, Abu Ubaidah RA bertanya kepada Umar. "Apakah Anda lari dari takdir Allah?"

Umar menjawab tegas, "Ya, kami lari dari takdir Allah menuju takdir Allah (yang lain)." Umar menjawab seperti itu berlandaskan Hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah orang yang terkena penyakit mendatangi orang yang sehat."

Karena itu Kiai Asep minta jangan meremehkan virus Corona. Menurut Kiai Asep, kita justru berikhtiar agar terhindar dan terlepas dari virus Corona.

(Para driver Ojol yang antri untuk mendapatkan bantuan dari Gus Bara di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jumat (30/7/2021). Foto: MMA/bangsaonline.com)

Ikhtiar itu, kata Kiai Asep, antara lain berdoa secara khusuk dan istiqamah, salat malam serta berdzikir dan baca salawat.

“Istiqamah itu mengalahkan seribu karamah,” kata Kiai Asep yang putra salah seorang kiai pendiri NU KH Abdul Chalim itu.

Kiai Asep juga menghimabau masyarakat mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Yaitu pakai masker, selalu cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak. 

Kiai Asep sendiri terus berusaha mencari solusi agar bangsa Indonesia lepas dari virus corona. Bahkan Kiai Asep juga berusaha mengurangi beban masyarakat secara ekonomi. Terurama pada masa PPKM ini, 

Diantaranya menyedekahkan sebagian hartanya untuk masyarakat kelas bawah. Pada Sabtu kemarin (30/7/2021) lewat putra tertuanya, Muhammad Al Barra (Gus Bara), Kiai Asep memberikan beras, mie instan dan uang kepada para ojek online (Ojol). Sebanyak 100 driver Ojol menerima bantuan dari Gus Bara. Namun sebagian, yakni 82 Ojol, datang pada Kamis (29/7/2021) sebelumnya.

Gus Barra juga membagikan paket sembako kepada keluarga 52 korban meninggal akibat Covid 19. Mereka masing-masing mendapat 10 kg beras, 1 dos mie instan dan uang Rp 250 ribu.

Para Tenaga Kesehatan (Nakes) juga menjadi sasaran sedekah Kiai Asep dan Gus Bara. Sebanyak 301 Nakes dari berbagai kecamatan di Mojokerto mendapat batuan dari Gus Bara.

Dengan membawa beberapa mobil ambulance mereka mengangkut beras, mie instan dan tentu juga uang yang sudah disiapkan oleh para relawan Asep Saifuddin Chalim Foundation (ASCF).

"Kami sangat prihatin ditengah pendemi ini. ASC Foundation berupaya maksimal untuk membantu masyarakat luas yang terdampak pandemi dan PPKM, dengan menyalurkan bantuan paket sembako kepada mereka. Saya bersama ASC Foundation terus berjuang bersama semua pihak menanggulangi pandemi ini," jelas Gus Bara yang wakil bupati Mojokerto kepada wartawan.

ASC Foundatioan adalah lembaga nirlba yang didirikan oleh Prof Dr KH Asep Safuddin Chalim, MA. Semua bantuan yang diberikan ASC Foundation berasal dari uang pribadi Kiai Asep, bukan APBD.(mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO