Jangan Takut Tapi Jangan Sombong, Dalam Sejarah Islam Pernah Terjadi Wabah Tha’un

Jangan Takut Tapi Jangan Sombong, Dalam Sejarah Islam Pernah Terjadi Wabah Tha’un Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan putranya, Muhammad Al-Barra *Gus Bara). Foto: mma/bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., mengingatkan agar dalam menghadapi pandemi sekarang tidak panik dan tidak takut.

“Tapi juga jangan sombong,” kata Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (31/7/2021).

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojoketo itu mengungkapkan bahwa banyak korban meninggal akibat takut berlebihan. 

“Mereka stres sehingga imunnya turun,” kata Kiai Asep sembari mengatakan bahwa ada juga yang stres akibat tekanan ekonomi.

Namun, kata Kiai Asep, juga banyak orang sombong dan tak percaya virus Corona meninggal dunia. Mereka mengabaikan protokol kesehatan. Misalnya tak mau pakai masker dan sebagainya.

Ia menyebut beberapa nama temannya yang meninggal dalam beberapa minggu terakhir ini.

“Mereka gak percaya Corona,” kata Ketua Umum Pesatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Menurut Kiai Asep, pandemic yang sekarang menimpa dunia dan Indonesia pernah terjadi dalam sejarah Islam. “Namanya tha’un. Tapi saya nggak tahu lebih banyak mana korbannya,” kata Kiai Asep.

Penyakit tha’un adalah penyakit menular yang menyebabkan kematian. Dalam buku 'Rahasia Sehat Ala Rasulullah SAW' karya Nabil Thawil disebutkan bahwa penyakit tha’run berasal dari infeksi bakteri Pasterella Pestis.

Bakteri dibawa oleh Xenopsella Cheopis (kutu anjing) yang berasal dari darah tikus. Xenopsella Cheopis hidup di tubuh tikus.

Setidaknya dua kali wabah tha'un melanda umat Islam. Pertama, pada jaman Nabi Muhammad SAW. Dalam Hadits riwayat Bukhari, dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda

"Jika kalian mendengar ada penyakit menular di suatu daerah, maka janganlah kalian memasuki daerah tersebut. Sebaliknya, jika penyakit itu ada di suatu daerah, sedangkan kalian berada di daerah tersebut, maka janganlah kalian keluar dari daerah itu karena melarikan diri dari penyakit itu."

Kedua, pada era pemerintahan Sayyidina Umar bin Khattab. Saat itu wabah tha’un melanda Syam. Sangat parah. Bahkan Gubernur Syam Abu Ubaidah bin Jarrah wafat.

Begitu juga penggantinya, Muadz bib Jabal. Juga wafat.

Karena wabah tak kunjung teratasi, Sayyidina Umar lalu mengutus tokoh muda Amr bin Ash sebagai gubernur Syam. Amr Bin Ash lalu meneliti jenis atau ciri-ciri wabah itu. Amr Bin Ash kemudian berkesimpulan bahwa wabah itu seperti api, sedang manusia adalah kayu bakarnya.

Amru bin Ash kemudian memberikan solusi dan kebijakan resmi: rakyat harus berpencar, jangan berkerumun, agar api yang sedang berkobar itu tidak menemukan manusia (berkerumun) sebagai kayu bakar. Dengan demikian api itu nanti akan mati sendiri.

Maka umat Islam melakukan uzlah ke atas gunung untuk menghindari kerumunan. Tapi pemerintahan Amru Bin Ash menanggung kebutuhan sehari-hari mereka, terutama sembako.

Nah, saat uzlah itulah mereka taqarrub kepada Allah SWT. Sehingga kondisi psikologis masyarakat kembali pulih.

Lalu bagaimana dengan Sayyidina Umar? Sayyidina Umar sendiri ternyata juga rasional. Kalifah Umar berusaha tidak memasuki Syam. 

Melihat sikap Umar itu, Abu Ubaidah RA bertanya kepada Umar. "Apakah Anda lari dari takdir Allah?"

Umar menjawab tegas, "Ya, kami lari dari takdir Allah menuju takdir Allah (yang lain)." Umar menjawab seperti itu berlandaskan Hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah orang yang terkena penyakit mendatangi orang yang sehat."

Karena itu Kiai Asep minta jangan meremehkan virus Corona. Menurut Kiai Asep, kita justru berikhtiar agar terhindar dan terlepas dari virus Corona.

(Para driver Ojol yang antri untuk mendapatkan bantuan dari Gus Bara di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jumat (30/7/2021). Foto: MMA/bangsaonline.com)

Ikhtiar itu, kata Kiai Asep, antara lain berdoa secara khusuk dan istiqamah, salat malam serta berdzikir dan baca salawat.

“Istiqamah itu mengalahkan seribu karamah,” kata Kiai Asep yang putra salah seorang kiai pendiri NU KH Abdul Chalim itu.

Kiai Asep juga menghimabau masyarakat mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Yaitu pakai masker, selalu cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak. 

Kiai Asep sendiri terus berusaha mencari solusi agar bangsa Indonesia lepas dari virus corona. Bahkan Kiai Asep juga berusaha mengurangi beban masyarakat secara ekonomi. Terurama pada masa PPKM ini, 

Diantaranya menyedekahkan sebagian hartanya untuk masyarakat kelas bawah. Pada Sabtu kemarin (30/7/2021) lewat putra tertuanya, Muhammad Al Barra (Gus Bara), Kiai Asep memberikan beras, mie instan dan uang kepada para ojek online (Ojol). Sebanyak 100 driver Ojol menerima bantuan dari Gus Bara. Namun sebagian, yakni 82 Ojol, datang pada Kamis (29/7/2021) sebelumnya.

Gus Barra juga membagikan paket sembako kepada keluarga 52 korban meninggal akibat Covid 19. Mereka masing-masing mendapat 10 kg beras, 1 dos mie instan dan uang Rp 250 ribu.

Para Tenaga Kesehatan (Nakes) juga menjadi sasaran sedekah Kiai Asep dan Gus Bara. Sebanyak 301 Nakes dari berbagai kecamatan di Mojokerto mendapat batuan dari Gus Bara.

Dengan membawa beberapa mobil ambulance mereka mengangkut beras, mie instan dan tentu juga uang yang sudah disiapkan oleh para relawan Asep Saifuddin Chalim Foundation (ASCF).

"Kami sangat prihatin ditengah pendemi ini. ASC Foundation berupaya maksimal untuk membantu masyarakat luas yang terdampak pandemi dan PPKM, dengan menyalurkan bantuan paket sembako kepada mereka. Saya bersama ASC Foundation terus berjuang bersama semua pihak menanggulangi pandemi ini," jelas Gus Bara yang wakil bupati Mojokerto kepada wartawan.

ASC Foundatioan adalah lembaga nirlba yang didirikan oleh Prof Dr KH Asep Safuddin Chalim, MA. Semua bantuan yang diberikan ASC Foundation berasal dari uang pribadi Kiai Asep, bukan APBD.(mma)

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO