GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) didampingi Wabup Aminatun Habibah (Bu Min) mengukuhkan 136 Relawan Tenaga Kesehatan (Nakes) Gresik Tangguh untuk percepatan program vaksinasi di halaman Kantor Bupati Gresik, Senin (2/8/2021).
Usai pengukuhan, Bupati Gus Yani bersama Wabup Bu Min memakaikan jaket kepada perwakilan relawan nakes yang kemudian diikuti relawan lain.
Baca Juga: Kasad Launching Pipanisasi TNI AD Manunggal Air di Pulau Bawean
Hadir dalam pengukuhan, Dandim Letkol Inf. Taufik Ismail, Wakapolres Kompol Eko Iskandar, Ketua DPRD Much Abdul Qodir, Ketua PN Gresik, Kepala Kejaksaan Gresik, Koordinator Relawan Nakes Gresik Tangguh dr. Singgih Widi Pratomo, S.H., M.H., dan para kepala OPD di lingkup Pemkab Gresik.
Bupati Gus Yani menyatakan, pengukuhan 136 Relawan Nakes Gresik Tangguh seiring upaya untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Gresik, serta optimalisasi tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di puskesmas dan rumah sakit.
"136 relawan nakes ini kami kukuhkan untuk menjadi vaksinator di beberapa titik kegiatan vaksinasi," ucap Bupati Gus Yani usai pengukuhan, Senin (2/8/2021).
Baca Juga: Warga Tak Kesulitan Air saat Kemarau, Pemdes Wadak Kidul Apresiasi Langkah Perumda Giri Tirta
Bupati Gus Yani mengatakan bahwa para Relawan Nakes Gresik Tangguh tersebut siap menggantikan tenaga kesehatan puskesmas dan rumah sakit yang selama ini melayani vaksinasi.
Lebih jauh, Bupati Gus Yani menerangkan bahwa para relawan yang dipersiapkan kali ini akan menjadi tenaga vaksinator di beberapa tempat vaksinasi. Yaitu di Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP), Wisata Desa Setigi dan Wagos di Kecamatan Ujungpangkah, Wisata Pantai Delegan Panceng, dan Wisata Edu Lontar Sewu Menganti.
"Saat ini kasus Covid-19 di Gresik sudah mulai melandai. Strategi kita yaitu melakukan akselerasi percepatan vaksinasi. Para tenaga relawan nakes ini sebagai persiapan bila pada bulan Agustus dan September ada dropping besar vaksin. Semoga dengan bantuan tenaga Relawan Nakes Gresik Tangguh ini percepatan vaksinasi bisa kita laksanakan," terang Bupati Gus Yani.
Baca Juga: Plt Bupati dan Ketua DPRD Gresik Hadiri Pesta Siaga Kwartir Cabang Pramuka
"Jadi, untuk pendaftaran vaksin ini ada yang bersifat online seperti di Gedung WEP dan sejumlah wilayah, baik di Gresik Utara maupun Selatan. Kemudian untuk offline seperti di balai desa," imbuhnya.
Adapun terkait dengan perkirakan pemerintah pusat yang optimis pada akhir 2021 sudah tercapai herd immunity 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksin, Bupati Gus Yani juga meyakini target tersebut bisa dicapai.
"Saat ini persentase masyarakat Gresik yang sudah divaksin mencapai 35 persen dari target 70 persen," ungkapnya.
Baca Juga: Target PAD APBD 2024 Rawan Meleset, Pimpinan DPRD Gresik Siapkan Solusi untuk Tekan Defisit
Selain itu, Bupati Gus Yani juga menyatakan bahwa pihaknya banyak mendapat sumbangan dari berbagai elemen masyarakat untuk percepatan vaksinasi di Gresik. Di antaranya, IKA Unair menyumbang 10 ribu vaksin, sumbangan vaksin TNI-AL dengan program serbuan vaksin untuk masyarakat Gresik Kepulauan di Pulau Bawean, serta beberapa perusahaan yang melakukan kegiatan vaksinasi gotong royong atau dengan biaya sendiri.
"Saya yakin dengan infrastruktur yang kami siapkan target 70 persen terpenuhi," pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Relawan Nakes Gresik Tangguh dr. Singgih Widi Pratomo menyatakan bahwa penugasan para relawan ini memang terpusat untuk 5 tempat vaksinasi. Namun demikian, jika ada dropping besar vaksin, maka 32 puskesmas dan 76 klinik swasta juga akan melaksanakan vaksinasi.
Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Satpol PP Gresik Gandeng Bea Cukai, Polres, dan Kodim Gelar Sosialisasi Cukai
"Untuk tenaga vaksinator sudah siap, tempat vaksin juga sudah siap, tinggal menunggu vaksinnya saja," ujarnya.
"Makanya, saya juga sangat optimis dengan kesiapan itu target 70 persen herd immunity masyarakat tervaksin hingga akhir 2021 sesuai target Pak Bupati Gus Yani dan Presiden Jokowi bisa terwujud," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa tingkat persentase kegagalan vaksinasi di Gresik ada 10 persen. Kegagalan itu disebabkan adanya komorbid dan gagal screening saat akan divaksin.
Baca Juga: Pemkab Gresik Raih Penghargaan Peringkat Pertama Capaian Investasi di Jawa Timur
"Misalnya, calon yang akan vaksin sakit atau minum obat saat berangkat vaksin. Hal inilah yang membuat mereka gagal mendapat vaksin," pungkasnya. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News