NGAWI, BANGSAONLINE.com - Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya angkat bicara terkait santernya kabar teror ketuk pintu yang sepekan terakhir cukup meresahkan warga Desa Klitik, Kecamatan Geneng dan Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi.
Didampingi Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko, AKBP I Wayan Winaya menggelar konferensi pers di Kantor Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Senin (2/8/2021).
Baca Juga: Kapolres dan Ketua Bhayangkari Cabang Ngawi Kunjungi Posyan dan Pospam Operasi Lilin Semeru 2024
Kapolres menjelaskan, bahwa pihaknya telah menerjunkan petugas untuk melakukan pengecekan di lokasi. Hasilnya, minim saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.
Karena itu, ia mengimbau dan meminta kepada warga untuk tetap tenang dan tidak membesar-besarkan berita tersebut.
"Sebelumnya tadi kami sudah melaksanakan pengecekan, kedua TKP tersebut. Kami mendapatkan informasi tentang adanya berita dari IS dan SYD. Di TKP kami memperoleh informasi bahwa tidak adanya saksi lain yang menyaksikan kejadian tersebut, sehingga kami menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap tenang seperti saat ini dan tidak membesar-besarkan berita tersebut," tegas I Wayan.
Baca Juga: Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2024, Polres Ngawi Siagakan 5 Pos di Titik ini
Sekadar diketahui, yang dimaksud IS adalah seorang paranormal. Menurut perwira dengan dua melati di pundak ini, hasil wawancara dengan IS, bahwa yang bersangkutan mengakui hanya dirinya yang dapat melihat kejadian tersebut.
Hasil investigasi di TKP, bahwa ternyata memang tidak ada saksi lain yang melihat kejadian tersebut. Maka pihaknya mengimbau masyarakat agar mengaktifkan dan meningkatkan kembali siskamling yang telah lama dibentuk. I Wayan mengatakan, keamanan itu bukan hanya muncul dan ditegakkan oleh petugas aparat kepolisian saja, namun juga tercipta secara swakarsa oleh warga setempat.
Sementara itu, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko menyampaikan, agar masyarakat selektif dalam menerima berbagai macam informasi yang beredar di masyarakat, karena pihaknya sedang berupaya agar sinergisitas antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan tokoh masyarakat beserta seluruh lapisan masyarakat bahu-membahu menghadapi Covid-19.
Baca Juga: Polsek Sine Ngawi dan Tim Gabungan Kerja Bakti di Rumah Warga Terdampak Longsor
"Langkah-langkah yang dilakukan ini akan berhasil ketika partisipasi masyarakat muncul, bagaimana masyarakat tetap menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif di tengah-tengah masyarakat," ujar Dwi Rianto Jatmiko.
Sekadar informasi, kabar teror ketuk pintu tersebut bermula dari warga berinisial SYD yang kemudian oleh IS dikaitkan dengan mitos dari para leluhur Ngawi tentang keberadaan teror keranda terbang yang konon menurutnya sangat erat hubungannya dengan kabar kematian atau oleh warga setempat disebut lelayu. (nal/sof/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News