SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Nahdlatul Ulama memberikan perhatian serius kepada masyarakat, terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini. Berbagai aksi kemanusiaan telah dilakukan.
Terlebih pada masa Idul Adha 1442 H lalu. Dengan gerakan daging kurban untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19, NU se-Jawa Timur tercatat menyalurkan puluhan ribu sapi dan ratusan ribu kambing.
Baca Juga: Digawangi Perempuan Muda NU, Aliansi Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
Dengan gerakan itu, NU se-Jawa Timur berhasil mengakumulasi penyaluran dana sebesar sebesar Rp 987 miliar lebih, atau tepatnya Rp 987.412.155.000.
“Dana ini akumulasi dari penyaluran hewan kurban untuk warga terdampak Covid-19, dari akumulasi laporan NU Care-LAZISNU tingkat PW, PC, MWC, Ranting & JPZIS masjid/musala/pondok pesantren,” kata A Afif Amrullah, Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 PWNU Jawa Timur, Rabu (11/8/2021).
Afif mengatakan, dari jumlah akumulasi itu, sebanyak 6 juta masyarakat Jawa Timur terdampak Covid-19 menerima penyaluran daging qurban dari NU se Jawa Timur. “Dari Rp 987 miliar berhasil memberikan setidaknya 6 juta warga Jawa Timur menerima bantuan danging kurban,” lanjut Gus Afif yang juga Ketua NU Care LAZISNU Jawa Timur ini.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
Program "Nusantara Berqurban" menjadi salah satu program prioritas dalam penanganan Covid-19. Dari program ini, NU se-Jawa Timur mendata sebanyak 48.591 ekor sapi dan 117.270 ekor kambing disembelih dan daging kurban dibagikan kepada masyarkat terdampak Covid-19.
Selain program Nusantara Berqurban, NU Jawa Timur juga melakukan aksi peduli warga Isolasi Mandiri (Isoman) dengan membagikan ribuan paket bantuan warga Isoman yang berisi beras, multivitamin, madu, probiotik, minyak kayu putih, masker dan buku panduan isolasi mandiri, ada juga alat tes kadar oksigen dalam darah (oximeter) disediakan secara gratis.
Dokter Hidayatullah, Ketua Satgas Covid-19 PWNU Jawa Timur mengatakan, selain bantuan untuk warga Isoman, ada juga beasiswa santri atau siswa yang ditinggal meninggal dunia orang tua akibat terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
“Beasiswa yatim-piatu diberikan kepada anak untuk terus melanjutkan pendidikan baik di pesantren dan sekolah di lingkungan NU,” kata Dokter Dayat, sapaan dr Hidayatullah yang juga Ketua Lembaga Kesehatan (LK) PWNU Jawa Timur ini. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News