Nestapa Pegiat Seni di Tuban, Jual Perhiasan Hingga Gadai Sertifikat Demi Bertahan Hidup

Nestapa Pegiat Seni di Tuban, Jual Perhiasan Hingga Gadai Sertifikat Demi Bertahan Hidup Sejumlah waranggono dalam sebuah acara.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat. Tak terkecuali bagi pegiat seni di Kabupaten Tuban.

Selama hampir dua tahun terakhir mereka tidak pernah ada job manggung akibat pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Selama itu pula, mereka tidak mendapatkan penghasilan. Untuk bertahan hidup, mereka hanya mengandalkan sisa tabungan yang dimiliki.

Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Tangkap Pelaku Pencurian Iphone, Ternyata Masih di Bawah Umur

"Sudah 1,5 tahun tidak kerja. Jika tidak ada aturan PPKM, tarif job bisa didapat mulai Rp 300 ribu-Rp 1,5 juta per orang," ujar Suyono, salah satu saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Minggu (29/8/2021).

Ironisnya, para seniman juga tak tersentuh bantuan sosial dari pemerintah. Suyono mengaku selama ini hanya bisa pasrah mengandalkan pemberian putrinya yang bekerja konveksi di Bojonegoro.

Sebab, dua sepeda motor hasil kerja kerasnya selama ini telah terjual untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Baca Juga: PT TPPI Tuban Ajak Masyarakat Bebersih Pantai dan Bagikan 1.000 Bibit Pohon

"Sekarang tidak ada penghasilan apapun, dua motor sudah saya jual untuk kebutuhan sehari-hari," beber pria yang sudah menggeluti pekerjaan MC sejak tahun 1975 itu.

Hal yang sama juga disampaikan Mursiati (35), Waranggono asal Desa Trantang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Dia menyatakan tak bisa berbuat banyak di. tengah pandemi Covid-19.

Untuk memenuhi kebutuhan kelima anggota keluarganya yang serumah dengannya, Mursiati sampai harus menggadaikan aset-aset yang dimiliki. “Gelang, kalung, dan BPKB digadaikan, juga sertifikat. Karena memang tidak ada pemasukan selama dua tahun,” ujarnya.

Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Amankan Belasan Anggota Gangster

Menanggapi hal itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky berjanji akan berupaya mencari solusi terbaik bagi para seniman di Tuban yang terkena dampak pemberlakuan PPKM. 

"Kita sedang menggodok skemanya nanti, sehingga para seniman ini tetap bisa bekerja meski secara virtual," ujar bupati.

Lebih lanjut, Bupati Lindra mengatakan bahwa pembatasan kegiatan merupakan kebijakan dari pemerintah pusat. Untuk itu, Pemkab Tuban tidak bisa berbuat banyak.

Baca Juga: Keluarga Korban Laka Tambang di Tuban Tak Menuntut dan Terima Santunan

Untuk sementara, guna meringankan beban para , Bupati Lindra berencana menyalurkan bantuan sembako. "Datanya sudah kita validasi, semoga dalam minggu ini sudah bisa kita distribusikan," pungkasnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO