Panitia Wayangan, Politisi Nasdem Ingatkan Risiko Hukum Dana APBD untuk Muktamar NU

Panitia Wayangan, Politisi Nasdem Ingatkan Risiko Hukum Dana APBD untuk Muktamar NU Launching Sukses Muktamar NU ditandai dengan wayangan. Tampak Ki Enthus Susmono, KHSaid Aqil Siradj, Soekarwo dan Saifullah Yusuf. Foto : Taufik suarasurabaya.net

BangsaOnline - Panitia Muktamar NU ke-33 terus melakukan persiapan untuk menyukseskan gawe besar warga NU yang bakal digelar pada 1 hingga 5 Agustus 2015 di Jombang. Tadi malam Panitia Muktamarbersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan launching Sukses Muktamar yang digelar di kantor PWNU Jawa Timur.Lounching kali ini ditandai dengan pementasan wayang dengan dalang Ki Enthus Susmono dengan lakon "Nurkala Kalidasa".

"Lounching kali ini sekaligus untuk memetakan dan merumuskan secara final teknis Muktamar," kata Saifullah Yusuf, Ketua Panitia Muktamar NU, seperti dikutip suarasurabaya.net

Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan

Saifullah Yusuf yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur ini mengatakan, Muktamar nantinya akan diikuti oleh 3126 perwakilan Pengurus Cabang NU se Indonesia; lantas 231 perwakilan Pengurus Wilayah NU; 200 perwakilan Pengurus Besar NU; serta 200 peninjau. Selain itu, muktamar kali ini diperkirakan akan diikuti sekitar 50 ribu warga NU.

Di Jombang, Muktamar kali ini akan digelar di pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras; Darul Ulum, Peterongan; Mambaul Maarif, Denanyar; serta Pesantren Tebuireng.

Acara launching tadi malam dihadiri Ketua Umum PBNU KHSaid Aqil Siradj, Gubernur Jawa Timur Soekarwo; Kapolda Jawa Timur Irjen Polisi Anas Yusuf, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko, serta para kiai dari PCNU se Jawa Timur.

Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU

Ki Enthus sendiri dalam pementasan wayang kali ini menceritakan tentang kisah Prabu Kresna yang meminta Prabu Yudhistira mewujudkan perdamaian dunia dengan cara menemui betara guru di khayangan.

"Lakon ini setidaknya sejalan dengan upaya NU untuk mewujudkan Islam Nusantara dalam menjaga perdamaian dunia," kata Ki Enthus.

PERTARUNGAN POLITISI

Baca Juga: Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?

Sementara pertarungan pengaruh para politisi tampaknya mulai terasa dalam muktamar ini. Politisi Nasdem Ahmad Heri kepada wartawan di Surabaya kemarin mengomentari suara-suara miring yang berkembang menjelang Muktamar NU ke-33 di Jombang. Antara lain soal dana Muktamar NU yang disebut-sebut berasal dari APBD/APBN. Anggota DPRD Jatim dari partai pimpinan Surya Paloh ini khawatir NU sebagai organisasi keagamaan terbesar menanggung risiko hukum kelak di kemudian hari.

Seperti diberitakan Metrotvnews.com, Mantan wakil sekretaris PWNU Jatim ini mengaku setuju jika ada pihak-pihak yang menginisiasi mengembalikan ghirah (semangat juang) keumatan NU. Misalnya, melakukan penggalangan dana Muktamar NU ke-33 melalui pemberdayaan dan partisipasi warga NU itu agar NU bisa mandiri seperti jaman dulu.

"Kalau baru-baru ini ada gerakan penggalangan koin untuk pengembalian dana bantuan Australia untuk Tsunami Aceh. Harusnya pengurus NU juga berani melakukan penggalangan sodaqoh atau infak kepada warga NU untuk mendanai Muktamar NU mendatang," ujar Ahmad Heri kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (14/3/2015). "Yang penting peruntukannya jelas, accountable serta transparan, pasti warga NU mendukung penggalangan infak untuk Muktamar sebab mereka juga akan merasa ikut memiliki NU," tegas Heri.

Baca Juga: Emil Dardak Dukung Muktamar NU ke-35 di Surabaya

Pertimbangan lainnya, kata Ahmad Heri, orang-orang yang terlibat langsung dalam Muktamar akan merasa berdosa besar dan punya beban moral. Pasalnya, mereka menggunakan dana umat yang digalang mulai dari anak ranting, ranting, MWC, PC, PW hingga PBNU. Kegiatan ini pun harus dilakukan secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Gerakan infak Muktamar ini, lanjut Heri, juga bisa menghindari NU dari jerat hukum. Ini meneladani etika salafus shaleh yang enggan menerima bantuan pemerintah (APBN / APBD) untuk pembangunan pondok pesantrennya karena menilai bantuan tersebut adalah subhat.

"Kami khawatir jika Muktamar NU dibiayai APBN/APBD kemudian dalam laporan pertanggungjawabnnya ada masalah di kemudian hari, justru bisa mencoreng nama NU. Ini juga bisa menghindari intervensi pemerintah terhadap ormas keumatan terbesar di Indonesia seperti NU," tambah dia.

Baca Juga: Satu Abad Nahdlatul Ulama, Eri Cahyadi Ingin Surabaya jadi Tuan Rumah Muktamar NU ke-35

Belakangan muncul informasi simpang-siur di kalangan pengurus PWNU Jawa Timur soal asal usul dana Muktamar NU ini. Ada yang bilang dana Rp 10 Miliar itu diambilkan dari dana Jasmas (Jaring Aspirasi Masyarakat) DPRD Jatim. Namun sebagian lagi menyatakan informasi itu tak benar. Dana itu justeru diambilkan dari dana aman secara hukum. Namun terlepas dari kesimpangsiuran informasi itu tampaknya panitia Muktamar NU harus segera menjelaskan secara transparan kepada warga NU soal asal muasal dana itu agar tak muncul fitnah.

Heri yang juga anggota DPRD Jawa Timur itu bahkan mendesak supaya Muktamar NU bebas dari intervensi pihak luar dengan cara pembiayaan Muktamar ditanggung bersama warga NU.

Ahmad Heri juga mengungkapkan bahwa menjelang pelaksanaan Muktamar NU ke-33 2015 di Jombang, sejumlah warga NU mulai resah karena minimnya keterlibatan umat dalam gawe besar organisasi keumatan terbesar di Indonesia. Pernyataan Heri ini tampaknya terkait dengan informasi bahwa kerja Muktamar diserahkan kepada Event Organizer (EO) mirip partai politik.

Baca Juga: Muktamar NU, Yahya Staquf, Birahi Politik, dan Sandal Tertukar

Sebelumnya Thoriqul Haq, Sekretaris Panitia Daerah Muktamar NU ke-33, yang juga Sekretaris DPW PKB Jawa Timur membantah beaya perhelatan akbar warga nahdliyin ini mencapai Rp 15 miliar."Apa yang disampaikan pihak luar bahwa muktamar akan menghabiskan biaya hingga 15 Miliar adalah tuduhan tidak berdasar," tandas Thoriqul Haq seperti dikutip NU Online, Website resmi PBNU. Apalagi, kata alumnus pasca sarjana Universitas Malaya Malaysia ini, mereka (pihak luar) tidak mengetahui secara detail kebutuhan panitia muktamar. Namun Thoriq tak menjelaskan siapa yang dimaksud pihak luar.

Seperti diberitakan berbagai media, semula yang mengungkap beaya Muktamar NU ke-33 mencapai Rp 15 miliar adalah Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Ketua Panitia Daerah Muktamar NU. Informasi itu disampaikan Gus Ipul kepada wartawan usai salat Jumat di kantornya, Jumat, 13 Fabruari 2015.

Dalam kesempatan itu Gus Ipul mengatakan, bahwa Muktamar NU akan mengundang sejumlah musisi, diantaranya Ahmad Dhani dan Slank. “Ini masih kami koordinasikan,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur itu seperti dikutip sejumlah media, diantaranya Tempo.co.id. (tim)

Baca Juga: Ketum PBNU yang Baru Diharapkan Mampu Menjawab Tantangan di Era Globalisasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO