BangsaOnline - KH Said Aqil Siradj mengaku bakal maju sebagai calon ketua umum PBNU dalam Muktamar NU ke-33 yang akan digelar pada 1 hingga 5 Agustus 2015 di Jombang Jawa Timur. Kiai Said Aqil yang kini menjabat ketua umum PBNU itu juga memastikan pemilihan ketua umum PBNU akan dilakukan dengan sistem langsung. Artinya, pemilik suara yang akan menentukan siapa yang akan terpilih memimpin NU.
"Saya sudah bertemu para kiai dan cabang serta wilayah, mereka mayoritas masih menginginkan saya kembali maju," kata Said, seperti dikutip metrotvnews.com, seusai menghadiri
Launching Muktamar NU yang digelar di halaman kantor PWNU Jawa Timur, Sabtu
(14/3/2015) malam. "Ketua Umum masih pemilihan langsung, hanya untuk Rais Aam pemilihannya menggunakan sistem ahlul halli wal aqdi
(sistem perwakilan dan bermusyawarah)," kata Said.
Meski begitu, dirinya tetap menghormati siapapun yang nantinya akan maju sebagai pesaingnya di Muktamar.
Untuk pemilihan Rais Aam sendiri, kata dia, saat ini sudah diputuskan jika pemilihannya dilakukan dengan ahlul halli wal aqdi (sering disisngkat Ahwa) yaitu para kiai sepuh akan berkumpul dan bermusyawarah siapa di antara mereka yang akan ditunjuk menjadi Rais Aam.
Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan
Pernyataan Said Aqil ini berbeda dengan sikap PWNU dan PCNU yang mayoritas menolak sistem pemilihan Rais Aam lewat Ahlul Halli Wal Aqdi atau Ahwa. Mereka tetap mempertahankan pemilihan langsung karena dalam AD/ART yang sekarang dijadikan dasar NU sistem Ahlul Halli Wal Aqdi tak ada atau belum ada. Dalam Bab XIV Pasal 41 poin a AD/ART NU disebutkan bahwa "Rais Aam dipilih secara langsung oleh muktamirin melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Muktamar setelah yang bersangkutan menyatakan kesediaannya."
Seperti diberitakan bangsaonline.com, dalam acara silaturahim KH Ir Salahuddin Wahid (Gus Solah) dengan para Rais Syuriah, Ketua Tanfidziah PCNU dan para pengasuh pesantren se-eks karesidenan Besuki yang digelar di Pesantren Darussalam Blok Agung Banyuwangi, enam PCNU (Banyuwangi, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Kencong) sepakat menolak Ahwa dan mendukung KH Hasyim Muzadi sebagai Rais Aam Syuriah dan Gus Solah sebagai Ketua Umum Tanfidziah PBNU.
Begitu juga PCNU Kabupaten Probolinggo, Surabaya, Malang, Kota Kediri, Kota Blitar, Tulungagung, Kota Kediri, Gresik, Sidoarjo, dan beberapa PCNU lain. Bahkan hampir semua PWNU dan PCNU luar Jawa sepakat mendukung Kiai Hasyim Muzadi dan Gus Solah sebagai Rais Aam dan Ketua Umum PBNU sekaligus menolak Ahwa diberlakukan dalam Muktamar ke-33 ini. Rais Syuriah PWNU Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs KH Abdul Kadir Makarim secara terbuka mendukung Kiai Hasyim sebagai Rais Aam PBNU sekaligus menolak Ahwa. Ia juga minta agar semua kandidat tidak memakai uang seperi kasus Muktamar NU di Makassar. “Itu tak bermoral,” katanya.
Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU
Sementara Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Sonhaji AS kepada bangsaOnline.com mengaku masih akan rapat dengan pengurus PCNU Kabupaten Pasuruan. Namun, tegas dia, secara pribadi dirinya sama dengan PCNU yang lain yaitu menolak Ahwa. “Ya arahnya nanti juga kesana,” katanya.
Bahkan Kiai Sonhaji inilah yang mendampingi Gus Solah ketika KH Nawawi Abdul Jalil, pengasuh Pesantren Sidogiri Pasuruan menandatangi surat dukungan kepada Gus Solah. Kiai Nawawi Abdul Jalil menulis surat sekaligus tanda tangan ditujukan kepada semua alumni Pesantren Sidogiri yang jadi pengurus PCNU dan PWNU di seluruh Indonesia agar mendukung dan memilih Gus Solah sebagai ketua umum PBNU dalam Muktamar NU ke-33 di Jombang pada 1 hingga 5 Agusutus 2015 nanti.
Dalam kesempatan ini, Said juga mengatakan selain pemilihan Ketua Umum
dan ketua Rais Aam, dalam Muktamar kali ini juga akan dibahas terkait
fatwa NU mengenai ISIS.
"Ini sangat penting, nanti kita juga akan mengeluarkan fatwa terkait maraknya islam garis keras termasuk ISIS," ujarnya.
Baca Juga: Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News