BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Mungkin ini pertama kalinya vaksinasi drive thru dilaksanakan dengan tiga vaksin yang berbeda. Panitia menyediakan tiga vaksin sekaligus, yakni Moderna, Sinovac, dan Sinopharm.
Kegiatan yang berlangsung di Bangkalan itu merupakan sinergi antara AKB Foundation, Marshall Group dan Kemenkes RI, Pemkab Bangkalan, Pemprov Jatim, Kahyangan Residence, dan berbagai elemen organisasi sosial seperti Kadin Bangkalan, dan RKIH (Rumah Kreasi Indonesia Hebat).
Baca Juga: Tata Kelola TUKS Petrokimia Gresik Raih Penghargaan dari Kemenkes
Putri Wandha selaku ketua pelaksana, mengungkapkan bahwa vaksinasi tersebut menyasar 3.500 warga dan terbagi dalam tiga dosis, yaitu Moderna, Sinovac, dan Sinopharm.
"Khusus Sinopharm, diberikan pada aktivis maupun mahasiswa difabel yang hadir saat itu," kata Putri dalam keterangan tertulis, Senin (20/9/2021).
Muhammad Yasin selaku panitia, menjelaskan bahwa gelaran vaksinasi Bangkalan Bangkit terinspirasi dari spirit Jatim Bangkit yang selama ini digaungkan Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
“Kami melihat semangat Bunda (Khofifah) yang tinggi agar Jatim sepenuhnya mencapai herd immunity. Hal inilah yang menjadi alasan kami melakukan vaksinasi. Bahkan kami lakukan secara drive thru agar memudahkan masyarakat yang hadir tanpa menimbulkan kerumunan,” terangnya.
Acara tersebut dihadiri para Forkopimda Bangkalan, di antaranya Bupati R. Abdul Latif Imron Amin, Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Sudiyo, Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alarino.
Dari kalangan aktivis di antaranya yang hadir adalah Lia Istifhama (Ketua RKIH Jatim), Irma (Ketua RKIH Bangkalan), Ra Bir Aly dan Yusuf Hidayat (Barisan Gus dan Santri Jatim), serta Darwis Sulaiman dari Madas Jatim.
Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati
Sedangkan dari Pemprov Jatim hadir mantan Kadinkes dr. Herlin Ferliana yang sekarang menjabat sebagai Direktur RSUD Haji. Ia menyampaikan pesan agar masyarakat tidak membeda-bedakan jenis vaksin.
“Semua vaksin itu baik dan telah memenuhi sertifikat halal dan BPOM, jadi tidak perlu masyarakat memilih vaksin A dan tidak mau menggunakan vaksin B. Padahal semuanya sama, yaitu untuk peningkatan imunitas. Pemilihan vaksin bisa ditolerir jika memang disebabkan kebutuhan kerja. Semisal sebagai syarat kerja di luar negeri harus menggunakan vaksin A, atau lainnya,” tutur Dokter Herlin. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News