BangsaOnline - Mudzir Aam Jama’ah Ahlu al-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Nahdliyyah (Jatman) KH Abdul Mu’thi Nurhadi, mengungkapkan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi keagamaan terbesar. Begitu juga Jatman. Dibawah struktur NU, Jatman adalah Badan Otonom (Banom) terbesar.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Nurul Khoir Surabaya ini, kini jama’ah Jatman mencapai 40 juta orang lebih. Mereka ini tersebar pada 43 Thariqah al-Mu’tabaroh. Jatman mempunyai 400 cabang lebih di seluruh Indonesia, bahkan telah membuka cabang istimewa di beberapa negara sahabat, seperti Malaysia dan Singapura.
Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan
Kiai Mu’thi Nurhadi minta agar NU peduli pada Jatman. “Menurut teman-teman (pengurus PB)NU yang sekarang kurang peduli,” kata Kiai Mu’thi kepada BangsaOnline.com tadi sore (Selasa, 17/3). Padahal, kata Kiai Mu’thi Nurhadi, warga Thariqah adalah basis utama NU. “Kalau orang Thariqah pasti NU tapi orang NU belum tentu Thariqah,” katanya.
Karena itu, Kiai Mu’thi Nurhadi berharap agar Muktamar NU ke-33 ini melahirkan seorang pemimpin yang sesuai dengan tuntutan jaman dan peduli terhadap jamaah thariqah. Siapa kira-kira menurut kiai?
“Selama ini yang bisa diajak komunikasi Kiai Hasyim Muzadi,” kata Kiai Mu’thi Nurhadi terus terang. ”Pak Hasyim yang peduli kepada Thariqah. Pak Hasyim sering tanya, sering minta masukan, paling enak diajak komunikasi,” tambahnya.
Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU
Penilaian ini bukan berasal dari pribadi Kiai Mu’thi Nurhadi. Tapi dari para pengurus Jatman di seluruh cabang. “Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,” katanya.
Menurut Kiai Mu’thi Nurhadi, Jatman harus dirawat dan diopeni NU. Karena Jatman selain Banom NU juga merupakan wadah yang memiliki anggota paling besar di antara anggota Banom di bawah struktur NU. “Kalau tidak, ukhuwah nahdliyah itu lama-lama akan hilang,” katanya. Karena itu ia berharap PBNU dipimpin oleh figur yang peduli kepada warga Thariqah.
Menurut dia, warga Thariqah kini jadi salah satu sasaran paham di luar NU. Termasuk aliran pemikiran yang kontroversial dan tak sesuai dengan ajaran NU. “Karena itu kita harus membentengi dan mempertahankan,” katanya sembari menegaskan bahwa NU harus terus menjaga Thariqah.
Baca Juga: Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News