
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) se-Wilayah Pasuruan Raya kembali menggelar pengajian bersama KH. Fahmi Amrulloh atau akrab disapa Gus Fahmi, Kepala Pondok Pesantren Putri Tebuireng Jombang Jawa Timur. Kegiatan itu difasilitasi oleh Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, H. Fauzi, Ahad (26/09) sore.
Gus Fahmi mengatakan, bahwa pengajian ini yang terpenting bukan soal kajian kitabnya. Sebab, kalau soal kajian kitab kebanyakan alumni Pesantren Tebuireng sudah mampu. Namun inti dari giat tersebut adalah pertemuan para alumni.
Baca Juga: LPBH NU Jatim Komitmen Beri Pembelaan dan Pendampingan Hukum Bagi Nahdliyin
"Pengajian ini bukan soal ngajinya, tetapi silaturrahminya," terang Gus Fahmi saat ngobrol santai di kediaman H. Fauzi, Desa Tebas, Gondang Wetan, Pasuruan.
Dalam kesempatan itu, Gus Fahmi mengingatkan kembali statement pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari. Yakni, "Barang siapa yang ngurusi NU itu santriku, dan barang siapa yang menjadi santriku, saya doakan husnul khotimah."
Namun, menurut dia, untuk ngurusi NU itu membutuhkan biaya yang cukup banyak. Karena itu, ia membedakan istilah ngurusi NU dan pengurus NU.
Baca Juga: Kongres XVIII Muslimat NU Resmi Ditutup, Penyiapan 1.000 Dapur Sehat MBG Jadi Program Prioritas
"Ngurusi NU dan pengurus NU itu beda. Kalau ngurusi NU iku entek e akeh (habis biaya banyak), tapi kalau pengurus NU iku hasile akeh (hasilnya banyak)," terang Gus Fahmi yang merupakan cucu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari.
"Kalau orang ngurusi NU itu singitan (sembunyi), tapi kalau jadi pengurus NU rebutan," lanjut Gus Fahmi.
Pengajian rutin Ikapete ini diselenggarakan dua bulan sekali secara bergilir. Tergantung siapa alumni yang mau menjadi tuan rumah pengajian tersebut. Untuk kali ini, kitab yang dikaji adalah "Irsyadusarri", kitab karya Hadratussyaikh KH Muhamad Hasyim Asy'ari. (afa/rev)
Baca Juga: Kongres XVIII Muslimat NU, Khofifah Raih Mayoritas Dukungan
(Gus Fahmi Amrulloh bersama H. Fauzi, Anggota DPRD Pasuruan Fraksi Partai Gerindra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News