SURABAYA (BangsaOnline) - Kecil kemungkinan Tri Rismaharini bisa maju lewat PDI Perjuangan dalam pemilihan walikota (pilwali) Surabaya 2015. Pasalnya, 31 Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Surabaya sepakat mencalonkan kader sendiri. Salah satu kader yang mendapat dukungan adalah Whisnu Sakti Buana (WS) yang saat ini menjadi wakil walikota Surabaya.
Dukungan bulat kepada WS itu disampaikan dalam rapat kerja cabang (rakercab) pada Minggu (15/3). Ketua Rakercab Budi Leksono menjelaskan, keinginan mencalonkan kader sendiri didasarkan pada kekecewaan kepada Tri Rismaharini yang tidak tahu berterima kasih kepada PDI Perjuangan selaku partai pengusung pada pilwali 2010.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
Selain itu, Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini bukan termasuk kader PDI Perjuangan. Calon yang akan diusung oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih itu kader sendiri yang ditandai dengan Kartu Tanda Anggota (KTA).
“Usulan dari PAC ini akan kita bawa ke DPP PDI Perjuangan untuk diusulkan, dalam penjaringan calon ini nanti kita akan usulkan nama-nama lain, tapi yang pasti tidak ada nama Risma yang diusulkan oleh kader,” katanya.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menegaskan, keinginan kader itu sejalan dengan wacana yang berkembang di pengurus DPC PDI Perjuangan. Para pengurus saat ini sudah tutup mata dengan Risma. Pasalnya, Risma tidak pernah hadir dalam rapat-rapat partai. Terutama dalam rapat tiga pilar, yakni eksekutif, legislatif, dan pengurus DPC PDI Perjuangan.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
“Rekom dari DPP nanti sesuai dengan usulan dari DPC, kalau kita tidak mengusulkan Risma tidak mungkin DPP memberi rekom ke dia (Risma), karena yang tahu peta politik Surabaya ya DPC,” tandas bendahara DPC PDI Perjuagan Surabaya ini.
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Surabaya, Ratih Retnowati, menyatakan siap bila dirinya dicalonkan Partai Demokrat sebagai calon walikota maupunn wakil dalam pilwali 2015. Namun demikian Ratih menyatakan belum dipanggil secara khusus, baik oleh DPC maupun DPD Partai Demokrat mengenai pencalonan ini.
“Sebagai kader partai saya siap, tinggal mengikuti mekanisme partai saja. Apa perintahnya saya laksanakan,” ujar Ratih.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Ratih yang juga dosen sosiologi Universitas Wijaya Kusuma (UWK) ini bersama dengan mantan ketua DPRD Surabaya, Muchammad Machmud disebut Plt ketua DPC Demokrat Surabaya, Suhartoyo sebagai calon yang akan ditawarkan Demokrat pada partai lain untuk diusung pilwali Surabaya yang diselenggarakan pada Desember mendatang.
Pada sebuah kesempatan SUhartoyo mengaku telah diperintahkan ketua DPD Demokrat jatim untuk mendekati sejumlah partai. Demokrat juga sudah melakukan komunikasi dengan calon-calon yang kuat untuk diusung. Dari internal ada dua calon yang layak untuk diusung yaitu Muchammad Machmud, Anggota DPRD Surabaya dan Ratih Retnowati, Wakil Ketua DPRD surabaya.
“Mahmud dan Ratih adalah dua kader terbaik partai demokrat di Surabaya. Tingkat elektabilitas dan popularitasnya tidak diragukan lagi, sehingga keduanya layak untuk dimunculkan dalam bursa Pilwali Surabaya,” kata Suhartoyo.
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Namun demikian, Ratih menegaskan belum secara khusus dipanggil DPC maupun DPD untuk mempersiapkan pencalonan. Menurutnya pencalonan ini merupakan hasil evaluasi sementara pihak DPC terkait siapa kader potensial yang bisa diajukan dalam pilwali.
“Belum ada pembicaraan khusus, beritanya juga saya tahu dari media. Mungkin hal ini disebabkan karena menurut DPC kader potensial yang bisa diajukan adalah saya yang merupakan peraih suara terbanyak pemilu 2009 dan pak Mahmud di pemilu 2014, “ terangnya.
Saat ditanya rencana berkoalisi dengan partai atau calon mana, Ratih menegskan hal itu belum menjadi ranahnya menjawab. Sebab, belum ada komunikasi plitik secara resmi yang dilkukan Demokrat dengan partai lain. “Jangan tanya saya dulu. Sementara ini yang melakukan komunikasi adalah partai. Jadi tanya ke partai dulu,” pintanya.
Baca Juga: Rekap Pilkada Surabaya Tingkat Kecamatan Selesai: Risma-Whisnu 86,35%, Rasiyo-Lucy 13,65%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News