SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 2.000 warga di Sidoarjo mengikuti vaksinasi dosis pertama Sinovac, di halaman Suncity Mall Sidoarjo, Minggu (3/10). Agenda yang digelar Partai Demokrat itu tak hanya menyasar warga Kota Delta saja, vaksinasi kali ini bisa diikuti warga se-nusantara.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Demokrat, Lucy Kurniasari, mengatakan bahwa vaksinasi ini merupakan hasil kerjasama Kementerian Kesehatan dan Komisi IX DPR RI. Ia berharap, dengan adanya vaksinasi massal, herd imunnity di masyarakat segera tercapai.
Baca Juga: Kemenkumham Jatim Siap Fasilitasi Kejagung Gelar Pemeriksaan GRT Sebagai Saksi
“Awalnya kuota yang kami sediakan sebanyak seribu dosis. Namun karena kurang, kuota ditambah lagi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo sebanyak 1.000. Jadi totalnya 2.000,” ujarnya.
“Saat ini, vaksinasi di Sidoarjo telah mencapai angka 64,5 persen. Sehingga sedikit lagi sudah mencapai 70 persen,” tuturnya menambahkan.
Ning Lucy (sapaan akrabya) mengimbau, meskipun sebentar lagi herd immunity tercapai, warga harus tetap menjalankan protokol kesehatan. Ia mengingatkan, protokol kesehatan harus tetap diterapkan.
Baca Juga: Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Pastikan Jaksa Pengeksekusi Ronald Tannur Diproses Sesuai SOP
Ia memuji langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo mengatasi pandemi. “Cepat sekali penurunannya. Dari level 4, sekarang sudah level 1. Kami Yakin sebentar lagi Sidoarjo akan masih zona hijau,” paparnya.
Bila hal itu tercapai, lajutnya, situasi normal segera berjalan kembali. Baik kemasyarakatan, pendidikan maupun perdagangan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D, DPR Kabupaten Sidoarjo, Zahlul Yussar, berharap warga tidak euforia meskipun Kota Delta telah turun zonasi dan level Covid-19. Menanggapi soal pertemuan tatap muka (PTM) terbatas di sekolah yang telah digelar, politikus demokrat ini mengatakan, akan terus memantau perkembangannya.
Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Dukung Penerapan Keadilan Restoratif Jadi Pidana Alternatif
“Tetap patuhi protokol kesehatan. Jangan lengah karena pandemi belum berakhir,” kata Zahlul.
“Sekitar 75 persen sekolah telah menggelar PTM. Sistemnya gas rem, gas rem. PTM akan terus digelar selama tidak ditemukan kasus covid-19 di sekolah. Namun bila ditemukan, maka PTM akan dihentikan sementara dan dievaluasi kembali,” ucap Zahlul menambahkan. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News