GRESIK, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Selasa (12/10). Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa pembangunan smelter di dalam negeri akan memperkuat hilirisasi industri.
"Saya berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik akan mejadi daya tarik bagi industri lain untuk masuk, khususnya industri turunan tembaga untuk ikut berinvestasi," ujarnya.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Ia menuturkan, pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh agar iklim investasi di Indonesia lebih baik. Peresmian groundbreaking ini menegaskan komitmen PTFI untuk membangun smelter, sesuai dengan kesepakatan divestasi tahun 2018.
"Kewajiban pembangunan smelter tertuang dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI yang menjadi bagian tak terpisahkan dari izin keberlanjutan operasi PTFI hingga 2041," kata Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas.
Tony memaparkan, konsentrat tembaga yang dipasok ke Smelter ini berasal dari tambang bawah tanah terbesar di dunia yang dikelola PTFI, di mana 98 persen karyawannya adalah putra-putri terbaik bangsa yang berasal dari berbagai suku dan daerah, baik di Papua dan daerah lainnya di Indonesia.
Baca Juga: Alasan PDIP Pecat Jokowi dan Kelucuan Pidato Gibran Para-Para Kiai
Ia mengungkapkan, di tengah berbagai tantangan pandemi Covid-19, PTFI terus melakukan penyesuaian dan memastikan pembangunan tetap berjalan dengan tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan seluruh tenaga kerja serta masyarakat di sekitar area kerja.
PTFI menggandeng PT Chiyoda International Indonesia untuk melakukan pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) di tahap konstruksi. Tahap ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi setidaknya 40.000 tenaga kerja (secara kumulatif) yang direkrut melalui perusahaan kontraktor.
PTFI akan mendorong perusahaan kontraktor agar memaksimalkan perekrutan masyarakat lokal untuk mengisi bidang-bidang pekerjaan tertentu. Tony juga berterima kasih atas perhatian dari pemerintah.
Baca Juga: Rumah Vokasi Gresik Latih 300 Pencari Kerja Berbasis Kompetensi
"Kami berterima kasih atas perhatian penuh dari Bapak Presiden dan para menteri pada acara peresmian ini. Kami juga mengharapkan dukungan untuk kemudahan perijinan dan insentif fiskal untuk membantu nilai keekonomian proyek smelter ini," kata Tony.
Ia menambahkan bahwa industri hilir tembaga dan turunannya di Indonesia perlu ditingkatkan. Dengan demikian, produk katoda tembaga dapat semakin banyak diserap di dalam negeri dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas.
PTFI, anggota Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, menambang dan memproses bijih menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak. Smelter dengan nilai investasi mencapai Rp42 triliun itu dibangun di atas lahan seluas 100 hektare.
Baca Juga: Sidang Restitusi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Rp17,5 M dan Tagih Janji Presiden
Smelter ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia dengan kapasitas desain 1,7 juta ton konsentrat per tahun. Peresmian ini menandai dimulainya tahap konstruksi smelter, setelah sejumlah tahapan dilakukan termasuk Front-End Engineering Design, reklamasi dan penguatan lahan, serta rekayasa detail yang sudah dimulai sejak akhir tahun 2018.
Hingga saat ini, kemajuan pembangunan smelter telah mencapai 8 persen. Agenda tersebut juga dihadiri Menteri BUMN, Erick Thohir; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita; Menteri ESDM, Arifin Tasrif; Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa; Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, beserta jajaran komisaris dan direksi PTFI, BKMS, JIIPE, AKR, dan Pelindo. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News