KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemkot Pasuruan dan UIN Sunan Ampel Kota Pasuruan melakukan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) dan perjanjian kerja sama pengembangan wisata religi yang terintegrasi dalam lingkup Pasuruan Kota Madinah, Senin (11/10/2021).
Dalam sambutannya, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan ada empat poin penting dalam MoU tersebut. Pertama, kajian kelayakan studi pembangunan wisata religi dalam lingkup Kota Pasuruan. Kedua, perencanaan pengembangan wisata religi. Ketiga, pengawasan pengembangan wisata religi. Dan terakhir, bidang lain yang diberi kesempatan untuk mengembangkan wisata religi yang terintegrasi.
Baca Juga: Dispendikbud Kota Pasuruan Gelar Apresiasi Merdeka Belajar Tingkat SD dan SMP 2024
"Saya bersyukur dengan penandatanganan kesepakatan MoU ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama untuk mengembangkan wisata religi yang terintegrasi," ungkap Gus Ipul.
Ia menyampaikan, ada dua kajian terkait dengan MoU atau perjanjian kerja sama. Pertama, bangunan gedung Kantor PBNU akan dikaji sebagai bangunan yang akan melengkapi wisata religi. Kedua, pemanfaatan lahan P3GI milik PTN sebagai pusat penelitian bibit tebu yang bangunannya dari zaman Belanda. Bahkan di belakang bangunan tersebut ada lahan 30 hektare yang akan digunakan untuk mendukung pengembangan wisata religi tersebut.
"Dengan kesepakatan bersama ini diharapkan pemanfaatan lahan P3GI sebagai pusat penelitian bibit tebu dikembangkan menjadi wisata religi," ujarnya.
Baca Juga: Raih Penghargaan Kota Informatif, Pemkot Pasuruan Buktikan Komitmen Wujudkan Kota Terbuka
Gus Ipul juga meminta segenap perangkat daerah dapat meningkatnya intensitas perjanjian kerja sama sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan memberikan inovasi baru guna mendukung percepatan pembangunan Kota Pasuruan secara berkelanjutan. Sehingga, akan meningkatkan ekonomi yang bermuara kesejahteraan masyarakat Kota Pasuruan.
"Saya ingin gambaran sederhana yang dimiliki Kota Pasuruan, salah satunya Makam Kiai Hamid dan bangunan kuno bersejarah yang harus direvitalisasi," paparnya.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Pasuruan Gelar Upacara
Pihaknya ingin Kota Pasuruan bernuansa manasik, sementara alun-alunnya modern bernuansa Madinah. "Apabila di Madinah ada Makam Rasulullah, di Kota Pasuruan ada Makam Kiai Hamid.
Kota Pasuruan juga akan dirancang semirip mungkin dengan Kota Madinah. Misalnya, nantinya juga akan dipasang payung mirip payung di Madinah. Sementara P3GI dengan bangunan masjidnya akan bernuansa Mekah dengan replika Masjidil Haram.
"Semuanya akan kita kembangkan sebagai wisata edukasi dan heritage yang di belakangnya akan dibuatkan wisata buatan yang bernuansa Mekah. Dan ke depannya, pinggir tol akan kita buatkan rest area yang bernuansa Arafah. Ini semua hanya ada di Kota Pasuruan," bebernya.
Baca Juga: Kota Pasuruan Perkuat Komitmen Antikorupsi lewat Sosialisasi dan Pakta Integritas DPRD
Kunjungan kerja ke UIN Sunan Ampel Kota Pasuruan tersebut dipimpin langsung Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), didampingi Wakil Wali Kota (Wawali) Pasuruan Mas Adi, Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, dan Kepala Perangkat Daerah terkait. (ard/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News