SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jawa Timur tengah giat-giatnya mendorong kemandirian pesantren. Lewat program One Pesantren One Product (OPOP), pemprov berharap bisa meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis pesantren.
Muslih Hasyim Sufy, Wakil Sekretaris IKA PMII Jawa Timur menilai OPOP merupakan program yang sangat bagus. Sebab, memperkenalkan dunia entrepreneur kepada para santri.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
Dalam kesempatan menjelang Hari Santri Nasional, Muslih mengajak para santri untuk menggeluti dunia usaha pasca menamatkan pendidikan di pondok pesantren. Menurut pria yang akrab disapa Cak Lih ini, santri memenuhi syarat untuk menjadi pengusaha sukses. Selain tentunya tetap bisa mengamalkan ilmunya pada masyarakat.
"Menurut saya pendidikan karakter dan pembentukan mental terbaik itu ada di pondok pesantren. Untuk menjadi pengusaha harus memiliki mental yang tangguh sehingga tak mudah menyerah. Santri memenuhi syarat utama menjadi pengusaha sukses," tutur Muslih, Rabu (20/10).
Alumni Ponpes Lirboyo, Kediri itu mengungkapkan, santri sudah terlatih hidup mandiri, bahkan hidup susah. Sedangkan untuk mengawali menjadi pengusaha harus bersusah-susah dulu.
Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama
Ketua Bidang Ekonomi Syariah MUI Gresik itu menambahkan, santri juga terbiasa mengelola keuangan. Dengan begitu mereka bisa survive hidup di pondok dengan kiriman uang yang terbatas dari orang tua.
"Kehidupan yang serba mandiri di pondok akan membentuk seorang santri menjadi pengusaha yang tangguh. Apalagi kalau lulusan pesantren besar, jelas ada networking yang bisa dimaksimalkan untuk membesarkan usaha," ujar Muslih.
Tokoh pemuda Jawa Timur itu mengaku, saat ini dirinya intens menularkan virus entrepreneur kepada generasi muda, seperti santri mau pun aktivis mahasiswa.
Baca Juga: Labelisasi, Upaya LTM PCNU Sumenep Amankan Aset Masjid NU
Menurut mantan Sekretaris KNPI Jatim itu, sebisa mungkin ia hadir bila diundang dalam forum yang membahas kemandirian pemuda. Salah satunya acara Ngaji Bisnis yang diselenggarakan Perserikatan Pengusaha Muslim Indonesia (PPMI), belum lama ini.
"Kalau mau menjadi pengusaha sukses, pakailah cara Nabi Muhammad dalam berniaga, yaitu jujur. Selain itu harus istiqomah. Saya sendiri banyak ajakan masuk dunia politik, bahkan jadi caleg. Tapi semua itu saya tolak karena saya sudah istiqomah menjadi pengusaha. Kalau pun berinteraksi dengan politisi, itu dalam rangka mencari peluang bisnis," pungkas Direktur Utama PT Elang Raya Energi ini. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News