APBD Gresik Tahun 2022 Hanya Mampu Rp58 M untuk Penanganan Kali Lamong

APBD Gresik Tahun 2022 Hanya Mampu Rp58 M untuk Penanganan Kali Lamong Peta Kali Lamong di wilayah Kabupaten Gresik yang akan dinormalisasi secara bertahap. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE.com

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Penanganan di Kabupaten Gresik agar tak kembali banjir akan membutuhkan waktu cukup lama. Sebab, kemampuan keuangan baik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) maupun sangat terbatas akibat dampak pandemi Covid-19.

Tahun 2022, yang kebagian tugas membebaskan lahan untuk normalisasi diproyeksikan hanya mampu mengalokasikan anggaran Rp 58 miliar. Padahal, pembebasan lahan untuk yang seluas 282 hektare dan membentang sapanjang 62 kilometer (km) sedikitnya membutuhkan anggaran Rp 800 miliar.

Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN

"Iya betul. Tahun 2022, di APBD diproyeksikan ada tambahan anggaran Rp 58 miliar untuk pembebasan ," ucap Kepala Dinas Pertanahan (Distan) Gresik, Nanang Setiawan kepada BANGSAONLNE.com, Jumat (22/10/2021).

Sementara pada tahun sama, pemerintah pusat melalui Kementerian PU hanya mengalokasikan anggaran Rp 17 miliar untuk melanjutkan pembangunan tanggul (parapet).

Menurut Nanang, di tahun 2022, BBWS baru memfokuskan penangan di wilayah Surabaya. Sehingga, Surabaya mendapatkan porsi anggaran lebih besar. Hal ini dikarenakan wilayah Surabaya merupakan hilir atau pembuangan air dari wilayah Gresik, Lamongan, dan Mojokerto.

Baca Juga: Dilanda Banjir Rob, Pemdes Banyutami Minta Dibangunkan Dam

"Jadi, hilir diperbaiki dulu, agar tak terjadi bottleneck, agar airnya lancar ke laut," jelasnya.

Ia menyebutkan, penanganan yang saat ini dilakukan oleh BBWS adalah membangun parapet setinggi sekitar 2 meter. Pembangunan tanggul tersebut didanai APBN tahun 2021 sebesar Rp 98 miliar. Pembangunan parapet dikerjakan di atas lahan yang telah dibebaskan oleh .

Sedangkan progres pembebasan lahan yang dilakukan hingga bulan Oktober tahun 2021, mencapai seluas 4,9 hektare. Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Cerme yakni di Desa Morowudi, Sukoanyar, Jono, dan Tambak Beras. Sementara di Kecamatan Menganti di Desa Putatlor.

Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025

"Saat ini tanggul atau parapet yang dibangun sepanjang 2 km. Insya Allah dengan adanya parapet tersebut desa-desa sekitar sudah tak kebanjiran lagi," pungkasnya. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO