KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Meski lahan pertanian di Kota Kediri terbatas, petani di Kota Kediri tetap mendapat perhatian. Bahkan ketika harga beberapa komoditas anjlok, ASN Kota Kediri ramai-ramai memborong hasil panen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Muhammad Ridwan, mengatakan pihaknya membeli sayuran hasil panen langsung dari lahan petani. Mulai dari terong, tomat, hingga telur. Beberapa komoditas ini harganya anjlok di pasaran.
Baca Juga: Babak Akhir Lomba Video Animasi, Diskominfo Gelar Evaluasi Bersama KIM se-Kota Kediri
"Dengan kegiatan ini, kami beli dengan harga lebih tinggi dari pasaran. Dana pembelian ini dikumpulkan dari ASN," ujarnya, Jumat (22/10).
Menurut Ridwan, terong dari lahan pertanian Syamsul Hadi yang terletak di Kelurahan Banjar Mlati, Kecamatan Mojoroto, dibeli sebanyak 1,5 kuintal. Ia sengaja membeli dengan harga Rp 1.500/kg meski di pasaran hanya sekitar Rp 800-900/kg.
Syamsul pun mengaku senang dengan adanya pembelian hasil panennya langsung di sawah. "Karena kalau laku di sawah langsung itu malah lebih bagus," ujar Syamsul.
Baca Juga: Ikuti Evaluasi Smart City Tahap II, Pemkot Kediri Diapresiasi Asesor Kemkomdigi
Ia bersyukur meski di Kota Kediri petani sayur tidak banyak, tapi mendapat perhatian dari petugas. Selama ini, ada pantauan dari penyuluh mengenai sayur mayur yang ditanam.
Selain itu, para ASN Kota Kediri juga membeli telur dari kandang di Kelurahan Ngletih, serta tomat dari petani di Kelurahan Manisrenggo, Kecamatan Kota.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan aksi borong ini selain untuk membantu petani agar tidak rugi, juga untuk menjaga kestabilan harga komoditas sayur.
Baca Juga: BKPSDM Lakukan Mentoring kepada Pejabat Administrator dan Pengawas Baru di Pemkot Kediri
"Meski di Kota Kediri pertanian bukan yang utama, namun Pemkot Kediri terus memperhatikan kesejahteraan petani dan keberlangsungan lahannya. Kami bantu dengan kegiatan-kegiatan seperti ini agar semua bisa survive," ujar Mas Abu, sapaan karib Wali Kota Kediri itu. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News