SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari di Kompleks Pemakanan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jumat (22/10/2021).
Saat ziarah, Sekjen DPP Gerindra itu ditemani oleh pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz. Kegiatan itu juga diikuti oleh Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad, serta anggota DPR RI dan DPRD Jatim dari Fraksi Gerindra.
Baca Juga: Kerahkan Timnya, BHS Yakin Subandi-Mimik Raih 70 Persen
Usai membacakan doa di samping pusara, kader Gerindra secara bergantian menabur bunga di kompleks pemakaman keluarga besar Ponpes Tebuireng itu.
Ahmad Muzani mengatakan, ziarah ke makam pendiri NU itu untuk napak tilas Resolusi Jihad yang dimanifestasikan pada peristiwa 10 November 1945.
Kegiatan itu dilakukan sebagai salah satu cara memelihara semangat nasionalisme dan meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Baca Juga: Nama-Nama Anggota DPRD Jatim yang Diperiksa KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah
"Hari ini kami dari Partai Gerindra menapaktilasi peristiwa fakta jihad yang menjadi Resolusi Jihad dan menjadi peristiwa 10 November. Ini adalah cara kami terus memelihara semangat persatuan, semangat kebangsaan dan cinta tanah air," katanya.
Ia mengungkapkan, bahwa Ketua Umum Prabowo Subianto mengakui heroiknya peristiwa 10 November didasari oleh Resolusi Jihad dari Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari.
"Pak Prabowo menjelaskan bagaimana heroiknya peristiwa 10 November dan itu bisa berhasil karena adanya fakta jihad dari Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober. Fatwa inilah yang menggerakan spirit dan keimanan bahwa membela tanah air adalah jihad. Kemudian oleh para kiai dirumuskan dalam resolusi jihad," tambahnya.
Baca Juga: Gerindra Yakini Dhito-Dewi Bisa Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat
Dia berharap agar langkah Gerindra untuk bersilaturahim ke ulama dan pesantren bisa memelihara rasa cinta tanah air bagi para kader.
"Kami ingin silaturahim dengan ulama dan pondok pesantren sambil memupuk semangat heroisme nasionalisme dan mencintai tanah air," pungkasnya. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News