SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebelum pandemi pada 2020 awal lalu, masyarakat masih enggan dengan digitalisasi. Mereka lebih memilih datang untuk membeli sesuatu di tempat tersebut. Otomatis, penjualan offline kontribusinya lebih besar daripada online. Seiring dengan adanya pandemi, kini banyak masyarakat yang lebih memilih untuk membeli sesuatu melalui online.
Banyak UMKM yang gulung tikar karena pandemi, namun tak sedikit mereka yang terus bangkit dari keadaan yang menggemparkan seluruh dunia tersebut. Ya... Covid-19 memang memaksa orang untuk tetap di rumah, melakukan work from home (WFH), menutup akses jalan selama PPKM, dan menutup mall serta restoran untuk makan di tempat.
Baca Juga: Wujudkan Ekosistem Trasportasi Digital Sehat dan Dinamis, Gubernur Khofifah Terbitkan 2 Kepgub
Dan, UMKM kuliner menjadi salah satu bidang usaha yang terdampak di masa pandemi. Untuk dapat terus bertahan, sebanyak 42 persen UMKM menggunakan platform digital dan media sosial sebagai antisipasi kebijakan PPKM.
Di GoFood, 43 persen UMKM yang bergabung menjadi mitra usaha merupakan pengusaha pemula dan sebanyak 250 ribu kuliner baru go online di GoFood pada masa pandemi 2020. Ini menjadi perhatian tersendiri bagi GoFood untuk dapat berperan aktif mendorong UMKM go online dan bertahan di tengah masa pandemi.
Salah satu UMKM yang memanfaatkan layanan Gojek sejak 2019 yakni Kedai Bubu Kopi atau nama di GoFood yakni Dapur Sehat Bubu yang ada di kawasan Perum Tawangsari Permai, Taman. Pemilik Kedai Bubu Kopi yakni Dyah Yuniandri memanfaatkan layanan GoFood untuk meningkatkan penjualannya. Namun, ia juga memanfaatkan layanan Gojek lainnya sejak 2017 lalu.
Baca Juga: Gojek Hadirkan Promo GoCarAja di Surabaya
Ia biasanya memanfaatkan fasilitas Gosend untuk mengirim barang pada customernya. Tetapi Dede, panggilan Dyah Yuniadri, ini juga masuk di daftar menu GoFood. Jadi Dede juga menggunakan aplikasi Gobis.
(Produk minuman yang ada di Kedai Bubu Kopi)
“Buat pesen makanan biasanya saya pakai GoFood, kalau kirim barang pakai Gosend, baik barang produk jualan maupun barang lain. Kalau belanja atau beli makanan yang gak ada di GoFood ya pakai GoShop,” katanya, Kamis (28/10/21).
Baca Juga: Satlantas Polrestabes Surabaya Gelar Deklarasi Tertib Lalu Lintas Bersama Gojek
“Nah, saya terbantu sekali dengan adanya kurir untuk mengantarkan orderan. Saya juga berharap, semoga banyak promo dari Gojek. Walaupun sedikit, tapi ada diskon atau promo itu lumayan memzbantu di saat pandemi seperti ini. Meskipun kalau tidak ada pun, saya tetap pakai,” imbuhnya.
Berbagai inovasi baru di tiga layanan utama akan semakin membuat Gojek jadi andalan masyarakat, di mana saat ini aplikasi Gojek telah diunduh lebih dari 190 juta kali per Juni 2021. Riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menemukan, mayoritas konsumen Gojek loyal, bahkan 86 persen pelanggan tetap terus menggunakan layanan Gojek meskipun tanpa promo.
Terpisah, Co-Founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi mengatakan, sejak Gojek lahir 11 tahun lalu, inovasi sudah menjadi bagian dari masyarakat. Pihaknya terus hadirkan inovasi dan teknologi terbaru guna menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Baca Juga: Puncak Peringatan Hari Ibu ke-94, Khofifah Terima Penghargaan dari Gojek dan Grab Indonesia
“Bahkan di tengah pandemi, kami tidak berhenti menghadirkan solusi untuk membantu masyarakat beradaptasi. Inovasi pada ketiga layanan utama (transportasi, pesan antar makanan, dan kirim barang) yang kami perkenalkan pun tak lepas dari nilai-nilai tersebut. Kami percaya melalui inovasi, kami bisa terus mempermudah keseharian hidup masyarakat termasuk mendukung jutaan mitra driver dan mitra usaha kami, khususnya pelaku UMKM untuk terus tumbuh meski di tengah pandemi,” pungkasnya. (diy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News