Pemilik Kedai Bubu Kopi Manfaatkan Layanan Gojek Sejak 2017

Pemilik Kedai Bubu Kopi Manfaatkan Layanan Gojek Sejak 2017 Co-Founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi (kanan).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebelum pandemi pada 2020 awal lalu, masyarakat masih enggan dengan digitalisasi. Mereka lebih memilih datang untuk membeli sesuatu di tempat tersebut. Otomatis, penjualan offline kontribusinya lebih besar daripada online. Seiring dengan adanya pandemi, kini banyak masyarakat yang lebih memilih untuk membeli sesuatu melalui online.

Banyak UMKM yang gulung tikar karena pandemi, namun tak sedikit mereka yang terus bangkit dari keadaan yang menggemparkan seluruh dunia tersebut. Ya... Covid-19 memang memaksa orang untuk tetap di rumah, melakukan work from home (WFH), menutup akses jalan selama PPKM, dan menutup mall serta restoran untuk makan di tempat.

Dan, UMKM kuliner menjadi salah satu bidang usaha yang terdampak di masa pandemi. Untuk dapat terus bertahan, sebanyak 42 persen UMKM menggunakan platform digital dan media sosial sebagai antisipasi kebijakan PPKM.

Di , 43 persen UMKM yang bergabung menjadi mitra usaha merupakan pengusaha pemula dan sebanyak 250 ribu kuliner baru go online di pada masa pandemi 2020. Ini menjadi perhatian tersendiri bagi untuk dapat berperan aktif mendorong UMKM go online dan bertahan di tengah masa pandemi.

Salah satu UMKM yang memanfaatkan layanan sejak 2019 yakni Kedai Bubu Kopi atau nama di yakni Dapur Sehat Bubu yang ada di kawasan Perum Tawangsari Permai, Taman. Pemilik Kedai Bubu Kopi yakni Dyah Yuniandri memanfaatkan layanan untuk meningkatkan penjualannya. Namun, ia juga memanfaatkan layanan lainnya sejak 2017 lalu.

Ia biasanya memanfaatkan fasilitas Gosend untuk mengirim barang pada customernya. Tetapi Dede, panggilan Dyah Yuniadri, ini juga masuk di daftar menu . Jadi Dede juga menggunakan aplikasi Gobis.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO