Launching Samsat OPOP, Kiai Asep Mau Cetak 500 Doktor, Khofifah Ingatkan Nahdlatut Tujjar

Launching Samsat OPOP, Kiai Asep Mau Cetak 500 Doktor, Khofifah Ingatkan Nahdlatut Tujjar Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat memencet tombol undian umroh dalam acara launching Samsat OPOP (One Pesantren One Product) Jatim dan pengundian tabungan umroh tahap II dalam rangka Hari Jadi ke-76 Provinsi Jatim di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet, Mojokerto, Sabtu (30/10/2021) malam. foto: Rochmat Saiful Aris / BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, bertekad untuk mencetak 500 doktor. Menurut dia, pondok pesantren, terutama warga NU, perlu memperbanyak doktor sebagai salah satu syarat menuju pesantren mandiri dan maju sehingga bisa ikut andil dalam mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan, yaitu terwujudnya bangsa Indonesia yang maju, adil, dan makmur.

Pernyataan itu disampaikan Kiai Asep Saifuddin Chalim pada acara launching Samsat OPOP (One Pesantren One Product) Jatim dan pengundian tabungan umroh tahap II dalam rangka Hari Jadi ke-76 Provinsi Jatim di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet, , Sabtu (30/10/2021) malam.

“Sehingga mereka (500 doktor) bisa menjadi profesor di kampusnya masing-masing dan mereka bisa mencetak doktor dan bisa meningkatkan kualitas di kampus mereka,” tegas pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amantul Ummah Surabaya dan Pacet itu.

Peluncuran layanan Samsat OPOP berbasis pesantren kali pertama di Indonesia itu bertema Pesantren Berdaya, Masyarakat Sejahtera. Acara itu ditandai dengan penekanan layar virtual oleh Gubernur didampingi Bupati Ikfina Fahmawati, KH. Asep Saifuddin Chalim, Kepala Dinas Bapenda Jatim Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno, Kacab PT Jasa Raharja Jatim Hervanka Tri Dianto, Dirut Bank Jatim Busrul Iman, PAUR Samsat Surabaya Utara AKP Mulya Sugiharto, dan Sekjen OPOP Gus Ghofirin.

Selain launching Samsat OPOP, juga dilaksanakan pengundian tabungan hadiah umroh untuk 15 orang wajib pajak patuh. Pemberian hadiah ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang tertib dan taat dalam memenuhi kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor.

Kiai Asep mengugkapkan bahwa kini di Institut KH Abdul Chalim yang didirikannya sedang membuka program doktor yang memberi peluang seluas-luasnya kepada para kader NU di seluruh tanah air. Bahkan Kiai Asep memberi bea siswa kepada semua kader NU di semua kabupaten dan kota seluruh Indonesia lewat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pegunu). Kiai Asep memang Ketua Umum PP Pergunu.

Kiai Asep juga menceritakan bahwa di pesantren yang diasuhnya, Amanatul Ummah, sedang merintis berbagai usaha untuk semakin mengukuhkan kemandirian, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat, termasuk warga di sekitarnya.

Di antara usaha yang sudah dibuka adalah produksi tempe, tahu, kopi, air mineral, toko swalayan, SPBE, dan sebagainya. Kiai Asep mempersilakan para pengasuh pesantren lain untuk berkunjung, studi banding, sehingga bisa mendapat inspirasi. Ia mengaku sangat senang, jika pesantren lain bisa menyerap pengalaman Amanatul Ummah sehingga sama-sama maju dan mandiri.

Wamma bini’mati rabbika fahaddits,” kata Kiai Asep. Artinya, bahwa kenikmatan yang diterima dari Allah SWT itu harus diceritakan kepada orang lain agar bisa menginspirasi dan ditiru kebaikan dan keberkahannya.

Bahkan Kiai Asep mengaku akan membangun tempat penginapan setara hotel bintang 3 untuk tempat para peserta pelatihan dari berbagai pondok pesantren seluruh Indonesia.

Sementara Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa mengatakan bahwa upaya usaha di dunia pesantren pernah dimediasi oleh KH Abdul Wahab Hasbullah lewat organisasi Nadhlatut Tujjar. Menurut , langkah Kiai Abdul Wahab itu untuk merealisasikan Hadits Yadul ulya khoirun min yadissufla. Yang artinya tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan dibawah (meminta).

Menurut , Samsat OPOP Jatim ini selain untuk memberdayakan pesantren dari segi usaha juga untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. 

"Semakin dekat pelayanan semakin murah," kata gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu. 

juga mengungkapkan bahwa kehidupan peradaban manusia sebenarnya berasal dari Timur Tengah. Kemudian bergerak ke Eropa lalu ke Amerika dan kemudian ke Asia. Cuma yang mampu menangkap secara kreatif justru Korea Selatan.

juga menyinggung soal rencana Kiai Asep yang akan membangun International University. mengaku memahami pemikiran Kiai Asep, tertuama karena akan memberikan beasiswa ke mahasiswa seluruh negara yang berpenduduk muslim.

Menurut dia, Yaman merupakan negara miskin dibanding Indonesia, tapi sangat dikenal di negara-negara berpenduduk muslim karena memiliki perguruan tinggi yang memberikan beasiswa ke negara-negara berpenduduk muslim.

“Yaman bukan negara kaya, tapi dikenal oleh negara-negara berpenduduk muslim,” kata yang Ketua Umum PP Muslimat NU itu

Begitu juga Mesir. Menurut , dibanding Indonesia, Mesir juga negara miskin tapi punya Universitas Al-Azhar yang memberikan beasiswa ke negara-negara berpenduduk muslim.

sangat mengapresiasi langkah Kiai Asep karena ada format untuk menyemaikan Islam rahmatan lil'alamin.

Gubernur juga menyinggung soal literasi digital. Menurut dia, saat ini digitalisasi menjadi tantangan. “Bagaimana menumbuhkan digital skill, digital ethic, digital culture, dan digital safety,” katanya.

Ia mengaku telah menagih soal digital ethic kepada Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Johnny G Plate, agar segera “diselesaikan”. “Saya sudah lama berteman dengan Pak Johnny G Plate,” kata tentang menteri dari Partai Nasdem itu. (mma)

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO