SUMENEP (BangsaOnline) - Ditengarai, banyak mobil dinas (mobdin) Pemkab Sumenep berplat merah diganti dengan plat hitam. Keperluan penggantian itu bemacam-macam, mulai untuk bepergian kepentingan hingga antre bensin subsidi di SPBU.
"Kami tahu dan kenal betul, mana mobil dinas dan mobil pribadi. Tapi, hasil pantauan kami, di Sumenep banyak mobil dinas yang dirubah menjadi plat hitam," kata Ketua LSM Gerindo Sarkawi.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Perubahan plat merah ke plat hitam tidak hanya dilakukan saat hendak bepergian ke luar daerah, melainkan perjalanan dalam daerah marak juga dilakukan. Utamanya saat hendak mengisi bensin di SPBU Kota Keris ini.
"Bukannya saya sok tahu, tapi yang jelas hasil kordinasai dengan sejumlah penegak hukum itu keliru. Karena yang bisa dirubah menjadi plat hitam hanya yang berakhiran BS saja," terang Sarkawi.
Dicontohkan, mobil yang diperbolehkan untuk diganti plat hitam seperti mobdin yang dipakai Bupati, Ketua DPRD dan sejumlah mobdin milik petinggi yang lain yang nomor polisinya akhiran BS. Sementara kode mobdin yang lumrah dipakai pejabat di Sumenep berakhiran VP.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
"Tapi kenyataannya, banyak yang akhiran VP yang dirubah plat hitam. Ini perlu dilakukan inventarisir dan ditindak tegas oleh pemerintah daerah. Sebab, jika dibiarkan prilaku serupa akan semakin marak nantinya," pinta dia.
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep, Hadi Soetarto masih belum bisa memberikan kejelasan soal langkah kedepan yang akan ditempuh. Sebab, saat dikunjungi ketempat kerjanya pihaknya masih ada di luar kota, dihubungi melalui telepon selulernya, hingga berita ini diturunkan belum merespon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News