Benda Purbakala Berbentuk Kala yang Ditemukan di Sungai Kranggan Diduga dari Masa Peralihan Abad 12

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Benda purbakala arca berbentuk kala yang ditemukan di Sungai Penthul di Dusun Kranggan, Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis (4/11) lalu, diduga berasal dari masa peralihan Jawa Tengah ke Jawa Timur sekitar abad ke-12.

Dugaan tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Museum dan Purbakala, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Eko Priatna, saat melakukan pengecekan di lapangan, Senin (8/11).

Menurut Eko, Situs Kranggan itu sebenarnya masih satu rangkaian dengan Situs Nambaan. Situs yang ada di sungai itu sebetulnya bukan temuan baru. Sebab, Arca Penthul sudah ditemukan sejak tahun 1996 dan sudah diregister.

"Ada tiga artefak yang ada di sungai ini. Pertama adalah kala. Kedua, batu semacam kikuk dan antefak yaitu ragam hias berbentuk segitiga yang terletak di sudut candi. Biasanya berhias dewa dan motif tumbuhan. Masing-masing itu sudah punya nomor register yaitu Kdr 9 - Kdr 11," katanya.

Menurut Eko, tidak dipindahkannya artefak itu ke tempat yang lebih layak karena pihaknya sangat menghargai kearifan masyarakat setempat. Bahwa, memang artefak itu masih memiliki keterkaitan emosional dengan masyarakat. Apabila dipindahkan, masyarakat bisa semacam kesurupan.

"Ada kepercayaan seperti itu, makanya tetap ada di sini. Tapi bila nantinya masyarakat mengizinkan, tentu benda purbakala ini akan dipindahkan ke museum," imbuh Eko.

Apabila dilihat dari gaya pahat atau langgam pahatnya, Eko menduga arca itu berasal dari abad 12. Yaitu, masa peralihan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

"Arca berbentuk Kala ini, diduga berasal pada masa peralihan, bisa di masa Kerajaan Kediri. Tapi untuk menentukan kejelasannya, kami akan berkoordinasi dengan BPCB Jawa Timur guna penelitian lebih lanjut," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, benda purbakala berbentuk kala, ditemukan di Kali Penthul, Dusun Kranggan, Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Temuan itu berupa potongan patung kepala terbuat dari batu, saat normalisasi sungai. Warga biasa menyebutnya Arca Penthul. (uji/ian)