Gandeng USAID, PDAM Lamongan Targetkan 100 Persen Air Bersih di Seluruh Kecamatan

Gandeng USAID, PDAM Lamongan Targetkan 100 Persen Air Bersih di Seluruh Kecamatan Bupati Fadeli lakukan MoU dengan IUWASH soal pendampingan PDAM ?didampingi Aris Wibawa Kepala Bappeda Lamongan dan ketua DPRD Lamongan. (Haris/BangsaOnline.com)

LAMONGAN (BangsaOnline) - Sampai saat ini, dari 27 kecamatan di Lamongan, baru 10 kecamatan yang terlayani PDAM. Mencanangkan target 100 persen terlayani di 2019, menggandeng USAID (United States Agency for International Development) melalui program IUWASH (Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene).

Di tahun 2011, USAID dengan program IUWASH telah melakukan pendampingan terhadap dengan PDAM dalam penyehatan kelembagaan PDAM. Kini di awal tahun 2015 kembali melakukan penandatanganan dokumen kesepakatan bersama untuk meningkatkan akses layanan air bersih dan sanitasi.

Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK

Komitmen tersebut ditandatangani oleh Bupati Fadeli dan Ketua DPRD Kabupaten Lamongan di Gust House, Senin (23/03). Dalam Dokumen tersebut kedua pemangku kepentingan itu berkomitmen menempatkan berusaha mewujudkan cakupan 100 persen layanan air minum dan 100 persen layanan sanitasi pada tahun 2019.

Turut hadir dalam acara tersebut Louis O'Brien, Chief of Party IUWASH Indonesia, Purwoko Hadi selaku Water Sanitation Financing & Governance Advisor Jakarta serta Laksmi Cahyaniwati dari IUWASH Jawa Timur.

Louis O'Brien mengatakan bahwa program IUWASH adalah program air, sanitasi dan kebersihan perkotaan Indonesia yang berdurasi selama 5 tahun dan didanai oleh Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat

"IUWASH berupaya membantu Pemerintah Indonesia meraih kemajuan untuk mencapai MDG's melalui perluasan akses terhadap air bersih dan layanan sanitasi yang aman," katanya menjelaskan.

Sedangkan Purwoko Hadi dalam pemaparan urgensi pengelolaan air minum, sanitasi dan dampaknya menyampaikan bahwa akses air minum dan sanitasi perkotaan di Indonesia saat ini masih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN yang lain. Yakni baru mencakup 32 persen akses terhadap air minum perpipaan dan baru 71 persen sanitasi yang layak.

Dia menyebutkan pula bahwa 75 persen sungai di Indonesia tercemar dan 80 persen air tanahnya tercemar. Oleh karena itu diperlukan komitmen diantara pemangku kepentingan untuk mewujudkan pelayanan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat serta memastikan anggaran untuk program air bersih dan sanitasi tersebut.
Disambung oleh Bupati Fadeli, dia menyambut baik Program IUWASH dari USAID yang telah dan akan kembali mendampingi Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan pelayanan air bersih dan sanitasi terhadap masyarakat.

Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur

Menurutnya, di Propinsi Jawa Timur, hanya 12 kabupaten/kota yang mendapatkan pendampingan ini. Penjelasan serupa disampaikan Kepala Bappeda Aris Wibawa. Dia menyebut tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membangun komitmen bersama antara eksekutif dan legislatif.

"MoU ini untuk mewujudkan dan memastikan alokasi anggaran untuk program air bersih dan sanitasi untuk mewujudkan layanan prima akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat Lamongan," ungkap Aris Wibawa.

Dalam acara tersebut juga dipaparkan kondisi existing sanitasi di Kabupaten Lamongan oleh Kepala Dinas PU Cipta Karya M. Wahyudi. Disampaikan olehnya bahwa pendanaan sanitasi MCK plus plus sejak tahun 2011-2014 telah mencapai Rp. 5.028.972.000, dan program jambanisasi keluarga sebesar Rp.1.500.000.000.

Baca Juga: 80 KK di Lamongan Terima Bantuan Program RTLH

Sedangkan Direktur PDAM Maksum menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini PDAM telah melayani 10 kecamatan yang terdiri dari 54 desa dengan sistem pengelolaan air perpompaan menggunakan IPA lengkap. Yakni melalui IPA di Babat dengan kapasitas 190 liter/deitk, IPA Plosowahyu di Kecamatan Lamongan berkapasitas 100 liter/detik, Di Kecamatan Sugio (Waduk Gondang) 10 liter/detik, serta Sumur Bor dalam yang berada di Desa Blimbing Kecamatan Paciran dengan kapasitas 20 liter/detik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO