JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Museum Islam KH M Hasyim Asy’ari secara resmi dibuka oleh KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Rabu (10/11/2021).
Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari adalah ulama pejuang kemerdekaan RI yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan Pesantren Tebuireng. Pemerintah RI menetapkan Hadratussyaikh sebagai pahlawan nasional.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Museum Hadratussyaikh itu dibangun atas ide KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) ketika menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng. Museum cukup megah itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Desember 2018.
Pembangunan Museum Islam KH M Hasyim Asy’ari itu memakan waktu tiga tahun. Yaitu pada 2014 hingga 2017.
Tampak hadir Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., Direktur Perlindungan Kebudayaan Dr. Irini Dewi Wanti, Wakil Rektor Unusa Prof. Dr. Kacung Marijan, Ketua Museum Islam KHM Hasyim Asy’ari A Halim Mahfud.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Sementara dari para dzuriyah tampak Nyai Farida Salahuddin Wahid, Gus Ali Fashol, Gus Riza Yusuf Hasyim, Nyai Lilik Wahid, dan yang lain.
(KH Abdul Hakim Mahfud (Gus Kikin, tengah) saat konferensi pers. Foto: BANGSAONLINE.com)
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Pembukaan Museum KHM Hasyim Asy’ari itu diawali teatrikal siswa SMA A Wahid Hasyim dengan menampilkan sosok Hadratussyaikh beserta para kiai NU yang bermusyawarah pada 21 – 22 Oktober 1945. Bahkan PBNU di bawah komando Hadratussyaikh mendeklarasikan perang jihad fisabilillah yang kemudian dikenal dengan Resolusi Jihad. Fatwa inilah yang kemudian memantik semangat perlawanan rakyat, terutama para santri dan kiai, terhadap penjajah.
Gus Kikin menjelaskan bahwa pembukaan museum ini dalam rangkaian memperingati Hari Santri Nasional (HSN) yang dimulai pada 22 Oktober hingga Hari Pahlawan 10 November 2021.
“Pesantren Tebuireng mengadakan berbagai acara yang dimaksudkan mengangkat kembali sejarah perjalanan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari," kata Gus Kikin.
Baca Juga: Alasan Hadratussyaikh Tolak Anugerah Bintang Hindia Belanda, Kenapa Habib Usman Bin Yahya Menerima
Menurut Gus Kikin, ke depan persaingan semakin ketat. “Karena itu generasi muda harus punya modal. Yaitu bekal sejarah,” kata Gus Kikin.
Gus Kikin menjelaskan bahwa Museum Islam KH M Hasyim Asy’ari bukan hanya untuk mengangkat perjalanan dan perjuangan Hadratussyaikh tapi juga sekaligus untuk memeluruskan sejarah.
Menurut dia, dulu peristiwa 10 November diperingati dengan gerak jalan Mojokerto-Surabaya. “Tapi sekarang sudah tidak lagi karena kondisi sudah tidak kondusif,” kata Gus Kikin.
Baca Juga: Disambut Antusias Warga Blitar, Khofifah: Pekik Allahu Akbar Bung Tomo Dawuh Hadratussyaikh
Gedung Museum KHM Hasyim Asy’ari selain megah juga sangat nyaman menjadi tempat belajar dan pariwisata. Museum ini banyak menampilkan perkembangan awal dakwah Islam di bumi nusantara. Baik di Jawa maupun luar Jawa.
“Ini bisa menjadi mercusuar,” kata KH A Halim Mahfud, Kepala Museum KHM Hasyim Asy’ari kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela pembukaan.
Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama
(Para pemain teater Resolusi Jihad, siswa SMA A Wahid Hasyim Tebuireng. Foto: BANGSAONLINE.com)
Yang paling menyedot minat pengunjung tentu benda-benda peninggalan Hadratussyaikh. Misalnya tongkat dan kursi Hadratussyaikh. Benda-benda itu di bawah penjagaan dan koleksi Gus Riza Yusuf Hasyim, cucu Hadratussyaikh.
CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, M Mas’ud Adnan, sempat mendapat kehormatan untuk memegang tongkat yang banyak diperbincangkan warga NU itu. Gus Riza Yusuf Hasyim mempersilakan Mas’ud Adnan memegang sekaligus foto dengan tongkat legendaris itu.
Baca Juga: Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu
Karuan saja Mas’ud Adnan kaget sekaligus gembira. “Masyaallah. Alhamdulillah. Barakallah,” kata Mas’ud Adnan spontan ketika Gus Riza Yusuf Hasyim memberikan tongkat tersebut di tengah kerumunan pengunjung sebelum pembukaan.
Momentum itu langsung dimanfaatkan Mas’ud Adnan foto bersama Gus Riza Yusuf Hasyim dan Gus Habib, cucu KH Munasir, tokoh NU seangkatan KHM Yusuf Hasyim, yang mendampingi.
“Alhamdulillah. Ini benar-benar anugerah bagi saya,” kata Mas’ud Adnan penuh syukur.
Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
Saat itu Gus Riza Yusuf Hasyim juga didampingi Badri, pelukis yang tengah kerja keras untuk mewujudkan obsesinya melakukan visualisasi perjuangan Hadratussyaikh.
“Saya sudah lama berusaha untuk visualisasi perjuangan Mbah Hasyim. Dulu saya banyak membahas dengan Kiai Yusuf Hasyim,” kata Badri kepada BANGSAONLINE.com.
Loh, berarti perjuangan untuk melakukan visualisasi perjuangan Hadratussyaikh cukup panjang? Apa saja hasilnya? Silakan ikuti laporan selanjutnya. (bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News