GRESIK, BANGSONLINE.com - Akibat Kali Lamong kembali meluap hingga membanjiri sejumlah desa di Kecamatan Balongpangang dan Benjeng, Kabupaten Gresik, pengerukan anak Kali Lamong yang dilakukan secara kontraktual dihentikan sementara.
Sementara, pengerukan di wilayah Kecamatan Cerme tetap dilanjutkan karena titik sungai di wilayah tersebut tidak sampai meluap.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Hal itu diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Endoong Wahyukuncoro saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (15/11/2021).
Meski pengerukan berhenti sementara sambil menunggu debit air anak Kali Lamong turun, namun para pekerja tetap beraktivitas.
"Pekerja dengan alat berat tetap standby membersihkan sampah yang terbawa arus agar tak menyebabkan sumbatan," tuturnya.
Baca Juga: Dilanda Banjir Rob, Pemdes Banyutami Minta Dibangunkan Dam
Menurut dia, banyak sampah yang dibuang warga di Kali Lamong saat air meluap. Seperti kasur bekas, lemari, kursi, dan perabot rumah tangga lain yang tak terpakai sehingga terbawa arus.
"Sampah-sampah itu yang kerap menghambat arus air sehingga mengakibatkan penyumbatan. Makanya dibersihkan," terang Endoong.
Lebih jauh Endoong menyatakan bahwa pengerukan anak Kali Lamong yang dikerjakan kontraktual sejak bulan Oktober sepanjang 4,2 km.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Saat ini, rekanan tengah melakukan pengerukan mulai dari Desa Bulangkulon hingga Desa Lundo, Kecamatan Benjeng.
"Dari panjang 4,2 km, saat ini progres pengerukan yang dilakukan rekanan telah mencapai 70 persen. Sehingga, tinggal 30 persen," jelasnya.
Sementara di titik lain seperti di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme terus dilakukan dengan sistem swakelola. "Terus, yang di Morowudi saat ini pengerukan tetap jalan, aliran Kali Lamong di sana tak meluap," katanya.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Endoong menyebutkan bahwa DPUTR Gresik juga terus menambah alat berat ekskavator untuk mempercepat pengerukan Kali Lamong dan anak Kali Lamong.
"Saat ini, sudah ada 19 eksavator yang dikerahkan untuk mempercepat pengerukan," tuturnya.
Endoong kemudian merinci 19 ekskavator tersebut, yakni 8 unit milik rekanan untuk pengerukan anak Kali Lamong di Desa Bulangkulon-Lundo Kecamatan Benjeng, 2 unit dapat pinjaman dari Pemkot Surabaya untuk pengerukan di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, serta 2 ekskavator pinjaman dari Balai Besar Wilayah Solo (BBWS).
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
"Sisanya milik DPUTR dan bantuan dari CSR untuk pengerukan di sejumlah titik Kali Lamong mulai Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme," pungkasnya. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News