Gubernur Pastikan, Buku PAI Terindikasi Bermuatan ISIS Sudah Ditarik

SURABAYA (BangsaOnline) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) memastikan bahwa buku Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti yang mengandung ajaran radikalisme sudah ditarik. Penarikkan tersebut dilakukan oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur yang berkordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim.

"Alhamdulilah buku yang mengajarkan radikalisme sudah ditarik. Terutama di Kabupaten Jombang," kata Pakde Karwo, kemarin. Ia menambahkan, semua pihak terlibat dalam penarikkan buku yang mengajarkan boleh membunuh orang non Islam.

Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI

“Saya berharap ini jadi pelajaran bagi dunia pendidikan khususnya di Jawa Timur. Pelajarannya adalah bentuk kehati-hatian dalam menyusun materi pelajaran,” tandas Pakde. Kepada para siswa diminta untuk tetap fokus dalam menjalani belajar. Pasalnya sebentar lagi akan ada ujian nasional (UN).

"Semoga tidak terulang lagi kasus serupa. Anak anakku para siswa belajar yang baik jangan terpengaruh oleh peristiwa ini karena sebentar lagi ada Ujian Nasional," lanjutnya. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Harun mengatakan, penarikkan itu terjadi di 26 sekolah di Jombang.

"Sudah ditarik. Penarikan di 26 sekolah siang tadi (kemarin, red). Dilakukan bersama dinas terkait, MUI dan GP Ansor," jelasnya. Penarikan ini karena ada instruksi dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Selain itu, juga sesuai dnegan surat edaran dari Kemendikbud agar menarik buku dan segera direvisi.

Baca Juga: Komandan Al Qaida Tewas dalam Baku Tembak melawan Militer AS

Untuk saat ini, kata Harun yang dilakukan penarikan baru di Jombang. Sementara untuk wilayah seperti Sidoarjo dan Surabaya yang sebelumnya juga diketahui tersebar buku serupa belum dilakukan penarikkan. Karena laporan yang masuk baru kabupaten Jombang.

Ia juga meminta kepada sekolah-sekolah untuk melapor jika mengetahui ada buku serupa. "Gubernur juga menyampaikan kepada kita agar segera malakukan penarikan buka jika ada sekolah-sekolah yang memakai buku diduga mirip ISIS itu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO