Bakal Ada Dua Muktamar NU? Pertemuan Kiai di Semarang Dipungkasi Pertemuan 4 Kiai

Bakal Ada Dua Muktamar NU? Pertemuan Kiai di Semarang Dipungkasi Pertemuan 4 Kiai KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) menunggu dan menyambut para kiai di teras tempat pertemuan di Pondok Pesantren Asshodiqiyah Gayamsari Semarang Jawa Tengah, Ahad (5/12/2021). Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com

SEMARANG, BANGSAONLINE.com - Pertemuan para kiai NU di Pondok Pesantren As-Shodiqiyah Gayamsari mendapat perhatian para kiai dan warga NU secara luas. Para kiai dan warga NU berharap pertemuan para masyayikh itu bisa menyelesaikan konflik keras antara Rais Am Syuriah PBNU KH Miftahul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Siroj. 

Namun hasil pertemuan para kiai itu tampaknya belum sepenuhnya memenuhi harapan Nahdliyin karena pertemuan para kiai itu belum mencapai kesepakatan.

“Kiai Miftah bersikukuh Muktamar tanggal 17,” kata sumber BANGSAONLINE.com yang mengikuti pertemuan tersebut usai pertemuan para kiai di itu, Ahad (5/12/2021).

“Kalau Muktamar dipaksakan tanggal 17, pihak yang tak setuju pasti juga menggelar muktamar sendiri. Dan ini akan terjadi saling gugat. Ini kan sama merusak NU karena ada dua muktamar,” kata sumber itu lagi. 

Kiai ini menegaskan bahwa ini semua bermuara pada Muktamar NU di Jombang yang banyak pelanggaran dan produknya adalah para pengurus PBNU yang sekarang. 

"Pada Muktamar NU di Jombang terjadi sengketa. Ada gugatan. Tapi Gus Sholah dan Kiai Hasyim Muzadi relatif lebih sholeh dibanding pelaku Muktamar NU yang sekarang. Gus Sholah dan Kiai Hasyim Muzadi lebih mementingkan keutuhan, marwah, dan eksistensi NU sehingga tak melanjutkan. Kalau yang sekarang?," kata kiai itu.

Menurut sumber itu, pertemuan para kiai tersebut dipungkasi pertemuan empat kiai. Yaitu KH A Mustofa Bisri (, Mantan Penjabat Rais Am Syuriah PBNU), KH Dimyati Rois (Kaliwungu Jawa Tengah), KH Miftahul Akhyar (Penjabat Rais Am Syuriah PBNU), dan KH Siroj (Ketua Umum PBNU).

“Gak tahu hasilnya gimana,” kata sumber itu lagi.

Dalam pertemuan itu Kiai datang terlambat. Pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, Kiai datang sekitar pukul 15.45 WIB. Padahal para kiai itu mulai berdatangan sejak pukul 9 pagi.

"Kiai langsung memberikan sambutan sekitar 3 menit. Setelah itu bertemu 8 mata dengan 3 kiai," tutur sumber BANGSAONLINE.com.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Ahad (5/12/2021), para kiai NU berkumpul di Pondok Pesantren Asshodiqiyah Gayamsari .

Pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, banyak kiai hadir, terutama dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Para kiai itu berdatangan ke pesantren yang diasuh KH Shodiq Hamzah itu sejak pukul 9.00 pagi.

Selain , tampak KH. As'ad Said Ali (Mantan Wakil Ketua Umum PBNU), Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim (Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jatim), KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin, Pengasuh Pesantren Tebuireng), KH. Dimyati Rois (Kendal Jateng), Nyai Alissa Wahid (putri KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH. Ubaidillah (Rais Syuriah PWNU Jateng), Gus Ulil Abshar Abdallah (menantu ) dan para kiai lain.

Kabarnya forum yang dipakai untuk pertemuan kiai ini memang Majmu'ul Bukhus, forum para kiai yang selama ini dikelola .

Dari jajaran PBNU juga tampak datang. Antara lain: KH. Miftahul Akhyar (Penjabat Rais Am Syuriah PBNU), KH. Siroj (Ketua Umum PBNU), dan KH. Yahya Cholil Staquf (Katib Am Syuriah PBNU).

Namun Gus Yahya dan Kiai tak sempat bertemu dalam forum pertemuan para kiai itu. Gus Yahya pulang lebih dulu sebelum Kiai datang. Ia pulang sekitar pukul 14.00. Sedang Kiai baru datang sekitar pukul 15.45. Jadi, saat Kiai datang, Gus Yahya sudah meninggalkan tempat.

Para kiai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur itu berusaha meredam dan mendamaikan konflik antara kubu Rais Am Syuriah PBNU KH Miftahul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Siraj dalam penentuan jadwal Muktamar NU ke-34 di Lampung. Perseteruan itu membuat prihatin para kiai, baik dalam struktur NU maupun di luar struktur NU.

Konflik itu bermula dari pertarungan Bakal Calon Ketua Umum PBNU KH. Siraj dengan KH. Yahya Cholil Staquf yang kemudian merembet pada penentuan jadwal muktamar. (mma)

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO