KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sampai bulan November 2021, jumlah pekerja di Kota dan Kabupaten Kediri yang terlindungi BPJS ketenagakerjaan baru 21,54 persen. Hal ini terungkap dalam Media Gathering BPJamsostek Kediri, Senin (6/12).
Untuk itu, BPJamsostek Kediri mengejar target kepesertaan di wilayah Kediri Raya menjadi 60 persen pada tahun depan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Keberangkatan Almarhum Gus Sunoto ke Peristirahatan Terakhir
Menurut Suharno Abidin, Kepala Cabang BPJamsostek Kediri, baru 135.163 tenaga kerja formal atau 40,89 persen yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, dari total sebanyak 667.892 tenaga kerja.
"Dari 667.892 ini sebanyak 330.493 pekerja formal dan 337.399 pekerja informal," ujarnya.
Sedangkan jumlah pemberi kerja (PK) per November 2021, tercatat mencapai 3.466 PK atau badan usaha. Dari data itulah, BPJamsostek Kediri memahami masih ada banyak potensi kepesertaan yang perlu ditindaklanjuti.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Sosialisasi dan Bimtek Tim Pemantau Pilkada Tahun 2024
"Kami menyadari tugas ke depan masih sangat berat dan banyak tantangan yang perlu dihadapi. Untuk itu, kami perlu bermitra dengan banyak pihak supaya pelayanan kepada masyarakat bisa optimal, termasuk dengan kalangan media," paparnya.
Untuk menambah jangkauan kepesertaan dengan target 60 persen pekerja pada tahun mendatang, BPJamsostek akan memperluas pelayanan kepada publik.
"Untuk merealisasikan target ini, kami gencar melakukan sosialisasi beragam layanan yang bermanfaat bagi masyarakat, di antaranya, Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun, Jaminan Kehilangan Pekerjaan," tuturnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tinjau Lahan Pengganti TPA Klotok yang Mulai Overload Tampung Sampah
Suharno meyakini, BPJamsostek bisa mewujudkan jaminan perlindungan sosial agar mereka memperoleh kehidupan yang lebih layak dengan memberi pelayanan terbaik. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News