Masih Banyak Keluhan, Komisi D: Adanya Gedung Ponek Harus Bisa Tingkatkan Pelayanan RSUD

Masih Banyak Keluhan, Komisi D: Adanya Gedung Ponek Harus Bisa Tingkatkan Pelayanan RSUD Gedung Ponek RSUD Ibnu Sina. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Meski Pemkab Gresik terus memerbaiki fisik bangunan RS (Rumah Sakit) Ibnu Sina, namun pelayanan manajemen RSUD masih kerap dikeluhkan oleh pasien yang berobat di sana.

Untuk diketahui, saat ini manajemen RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Ibnu Sina telah membangun gedung ponek.

Kondisi inilah yang membuat Komisi D DPRD Gresik, yang membidangi pelayanan publik, angkat bicara. "Komisi D kerap mendapatkan pengaduan dari masyarakat terkait masih banyaknya pegawai RSUD, baik tenaga medis, perawat atau bagian pelayanan yang tidak memberikan pelayanan yang baik kepada pasien," kata Anggota Komisi D DPRD Gresik, Noto Utomo.

Untuk itu, lanjut Noto, Komisi D meminta agar jajaran manajemen RSUD tidak henti-hentinya melakukan perbaikan pelayanan. "Caranya, tidak bosan-bosan lakukan pembinaan terhadap semua pegawai di RSUD," pesannya.

Mulai dari tenaga medis, perawat, tenaga pelayanan di bagian administrasi dan lainnya. Langkah ini dilakukan untuk terus meningkatkan pelayanan. "Saya yakin manajemen RSUD sudah terus berupaya meningkatkan pelayanan. Tapi, karena masih ada oknum pegawai maupun tenaga medis yang tidak memberikan pelayanan yang baik kepada pasien, sehingga yang lain terkena imbas akibat tindakan oknum pegawai tersebut," jelas Noto.

Kendati demikian, Noto mengakui DPRD Gresik mengapresiasi terhadap kebijakan Bupati-Wabup, Sambari Halim Radianto-Moh.Qosim yang membuat gedung ponek 5 lantai untuk memerluas kondisi gedung yang kerap overload. Terlebih, pasca diberlakukannya program berobat gratis lewat BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

"Komisi D memberikan acungan jempol, karena dengan adanya gedung ponek itu akan bisa membantu para pasien," terang politisi muda PDIP asal Kecamatan Bungah ini.

Dengan adanya gedung baru ponek tersebut, dia berharap stigma negatif di masyarakat menghilang. Sebab, kata Noto, selama ini pelayanan di RSUD Ibnu Sina masih buruk. Sehingga, pasien terpaksa harus beralih berobat ke RS lain meski belum dinyatakan sembuh.

"Kami meminta manajemen RSUD Ibnu Sina terus lakukan pembinaan terhadap para pegawainya. Semua itu dilakukan semata-mata untuk perbaikan pelayanan," pintanya.

Noto juga meminta, agar manajemen RSUD Ibnu Sina tidak merah telinga atau bahkan cuek jika ada kritik atau pengaduan dari pasien yang merasa tidak mendapatkan pelayanan yang baik saat berobat di sana.

"Semuanya itu dilakukan semata-mata untuk perbaikan pelayanan di RSUD. Sehingga, nantinya keberadaan bangunan RSUD yang makin mentereng dibarengi dengan pelayanan yang baik," jlentrehnya.

Kalau sudah demikian, tambah Noto, Komisi D sangat yakin kalau RSUD akan bisa menjadi RS yang baik di Jawa Timur atau tidak menutup kemungkinan skala nasional.

"Kami acungi jempol karena RSUD Ibnu Sina kerap jadi rujukan RS lain. Kondisi seperti ini harus bisa dipertahankan. Dan harus bisa ditingkatkan. Sehingga, citra RSUD akan makin baik di mata masyarakat luas," pungkas Noto. (hud/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO