SQ Jangan Terjebak Seremonial, Lupa Janji Kampanye

SQ Jangan Terjebak Seremonial, Lupa Janji Kampanye Sambari-Qosim ketika kampanye akbar pada Pilkada 2015 lalu. (ft:syuhud/ BANGSAONLINE)

M.Huda mengungkapkan, SQ saat ini seolah-olah terjebak dengan kegiatan seremonial yang dilakukan oleh masing-masing SKPD yang sifatanya hanya untuk cari muka dan menguras (menghabiskan) anggaran yang telah dialokasikan pada APBD 2016.

Dampaknya, di bulan Maret 2016 ini SQ belum bisa membuktikan kepada masyarakat akan mewujudkan janji-janjinya saat kampanye. "Saya ingatkan kepada SQ waktu terus berjalan. Jangan sampai SQ purna per 17 Februari 2021, janji-janjinya tidak bisa diwujudkan. Jika itu terjadi, maka masyarakat jelas dibohongi," terangnya.

Ia meminta agar SQ tidak terlalu sibuk mengikuti kegiatan seremonial yang bisa menyita waktunya untuk mengurusi tugas-tugas yang lebih penting. "Kan saharusnya cukup kepala SKPD yang datang di acara seperti panen raya dan lainnya yang sifatnya seremonial, tidak perlu Bupati dan Wabup yang datang sendiri. Habis-habisin waktu," pungkasnya.

Hal serupa dinyatakan Ana Makrufah, kader NU di Kecamatan Bungah. Menurut dia, SQ pada saat kampanye Pilkada menjanjikan akan memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Gresik. Di mana, SQ akan membangun PT (Perguruan Tinggi) NU(Nahdlatul Ulama) yang berkualitas untuk membentuk kader-kader NU, kader penerus Gresik yang handal. Namun, hingga saat ini tanda-tanda ke arah itu belum tampak.

Selain itu, SQ juga menjanjikan RS (Rumah Sakit) NU (Nahdlatul Ulama) yang representatif. Sehingga, semua masyarakat Gresik bisa nyaman berobat tanpa jauh-jauh ke kota kabupaten. 

"Sebagai warga masyarakat dan kader NU kami minta SQ tidak merah telinga atas sikap masyarakat yang menagih janji kampanyenya itu. Apa yang mereka lakukan sebagai bentuk mengingatkan penguasa dan kritik konstruktif," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO