PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Masyarakat sempat dihebohkan Bipang Ambawang, salah satu kuliner khas Kalimantan, yang sempat dipromosikan oleh Jokowi beberapa waktu lalu. Bipang Ambawang adalah akronim dari Babi Panggang. Viralnya Bipang Ambawang ini justru mengangkat jajanan Bipang khas Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Bahkan sejak lebaran, sudah ramai pengunjung untuk membeli Bipang sebagai oleh-oleh. Meski tak seramai sebelum pandemi, namun pada kali ini permintaan bipang mengalami peningkatan dibandingkan lebaran sebelumnya.
Inilah Kedai Jangkar yang berada di Jalan Lombok, Kota Pasuruan. tempat ini merupakan pusat jajanan khas Pasuruan, salah satunya Bipang. Sejak awal lebaran, sejumlah pengunjung silih berganti untuk membeli Bipang. Bipang khas pasuruan ini berbeda dengan Bipang Ambawang yang merupakan babi panggang.
Bipang jangkar khas pasuruan ini terbuat dari tepung beras ketan. Selain nikmat, empuk, dan anti kolesterol, bipang jangkar juga kaya akan cerita sejarahnya.
Menurut pemilik Kedai Bipang Jangkar, Sindhu, dalam beberapa hari ini mulai ada peningkatan pembeli yang sebagian besar untuk oleh-oleh saat berkunjung ke rumah saudaranya. Sindhu mengakui dirinya sempat khawatir viralnya Bipang Ambawang akan berdampak negatif terhadap Bipang Jangkar.
Namun ia akhirnya bisa bernapas lega, sejak kedatangan Gubernur Jatim dan Wali Kota Pasuruan belum lama ini. Baik Gubernur Khofifah dan Wali Kota Gus Ipul menegaskan Bipang Jangkar Khas Pasuruan ini halal, karena terbuat dari tepung beras.
Salah seorang pengunjung, mengaku sering membeli bipang di Kedai Jangkar ini. Apalagi saat pulang kampung pada hari-hari besar seperti awal tahun, hari libur, dan lebaran, ia selalu mampir. bahkan tak jarang dirinya dititipi teman kerjanya di Surabaya.
Bipang Jangkar ini sejatinya sudah ada di Kota Pasuruan sejak era kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1940. pertama kali dikenalkan dan diproduksi oleh Kwee Pwee Bhook. Meski familiar disebut bipang, namun nama aslinya adalah mi fang yang berarti beras dan wangi. Untuk merek jangkar sendiri baru dibuat pada tahun 1949 yang terinspirasi dari pelaut Kota Pasuruan. (tim)