PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Menteri BUMN Erick Thohir berancang-ancang agar pesantren bisa menjadi tumpuan tumbuhnya ekonomi umat.
"Pesantren harus bisa menjadi mercusuar pertumbuhan ekonomi umat. Karena itu, kita harus bergerak. Jangan hanya mengeluh, harus lebih produktif," jelasnya saat kunjungan ke Ponpes KHA Wahid Hasyim, Bangil, Minggu (16/01/2022).
Baca Juga: Ketua DPRD Pasuruan Support Penuh Persekabpas untuk Terus Menang di Liga Nusantara
Erick juga mengungkapkan, Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia. Namun, Indonesia tidak masuk sebagai bagian dari negara-negara yang menjadi produsen untuk makanan halal terbesar di dunia.
"Malah sebaliknya, produsen makanan halal berasal dari negara muslim yang tidak sebanyak non muslim. Ada Amerika, Brazil, Argentina, dan negara-negara yang lain," sebut Erick mencontohkan.
Karena itu, Erick berharap ekonomi Indonesia semakin berkembang, sehingga bisa menjadi produsen bagi kebutuhan masyarakat, bahkan bagi negara lain.
Baca Juga: Peringatan Harkodia di Pasuruan, Pj Gubernur Jatim Tekankan Pilar Utama Pencegahan Korupsi
Menurutnya, sampai saat ini Indonesia menjadi pasar yang menguntungkan bagi negara-negara lain. Masyarakat akhirnya cenderung konsumtif. Padahal, seharusnya bisa menjadi produsen untuk negara lain.
Untuk itu, kalangan pesantren harus lebih produktif. Kalangan pesantren harus memiliki peran penting dalam mengembangkan ekonomi.
"Banyak program-program dari BUMN yang bisa mendongkrak ekonomi. Karena itu, kami berharap program yang ada itu bisa dimanfaatkan demi kemajuan ekonomi," harapnya.
Baca Juga: Polisi di Pasuruan Ringkus Bandar Sabu
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengungkapkan, pemkab sudah menyiapkan program unggulan untuk menumbuhkan perekonomian di kalangan pesantren. Yakni, berupa pelatihan santri (pelasan) yang ditujukan untuk membantu skill wirausaha bagi santri.
"Kami akan sinergikan dengan program Pak Menteri. Selain pelatihan, juga support untuk masalah permodalan atau yang lain," ulasnya.
Sementara Pengasuh Ponpes KHA Wahid Hasyim Bangil KH Ahmad Wildan Khoiron, sependapat dengan Menteri BUMN. Menurutnya, santri tidak hanya harus memiliki kemampuan dalam ilmu agama, namun juga harus memiliki bekal keterampilan yang mumpuni.
Baca Juga: Kantah Pasuruan Gelar Rapat Penyusunan Rekomendasi Kegiatan Data dan Pengendalian P4
"Kami sudah memulai dengan membekali pelatihan bagi para santriwati. Sehingga ketika lulus, mereka siap dengan bekal yang kami berikan," kata Gus Wildan, sapaan akrab pengasuh ponpes tersebut. (afa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News