
PASURUAN, BANGSAONLINE.com – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah mengancam wartawan dan LSM. Tak tanggung-tanggung. Hasbullah yang baru dilantik itu mengancam mati para wartawan dan LSM.
"Atek (sampai) ganggu kepemimpinanku, ganggu sekolahan, ati-ati awakmu, mati awakmu (kamu)," kata Hasbullah sambil menunjuk seseorang yang diduga aktivis LSM saat dirinya pertama kali ngantor di dinas pendidikan, Senin (17/1) lalu.
Ancaman mati Hasbullah itu terekam dalam video berdurasi 30 detik. Kini video itu beredar luas di media sosial dan ditonton banyak orang.
Masyarakat pun langsung mengecam sikap ptentang-ptenteng Hasbullah tersebut. Para ulama, politikus dan tokoh masyarakat – terutama di Pasuruan - menganggap Hasbullah telah mempermalukan dunia pendidikan. Ia diaggap tak layak menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan,
Di antara kecaman itu datang dari Sekretaris Komisi IV DPRD Pasuruan, Muhammad Zaeni. Ia menilai sikap dan kalimat yang disampaikan oleh Hasbullah di video yang beredar luas di medsos, tidak mencerminkan seorang pendidik.
"Saya minta bupati segera copot aja pejabat Pak Hasbullah yang arogan," tegasnya.
Menurut Zaeni, eksistensi insan pers dan LSM bukanlah momok yang terkesan kerap mengganggu dunia pendidikan. Justru mereka adalah mitra Pemkab Pasuruan dalam menyosialisasikan semua kebijakan untuk masyarakat.
"Kritikan dan saran yang disampaikan (pers) hendaknya dijadikan bahan evaluasi untuk berbenah lebih baik lagi," kata politikus PKS tersebut.
Mendapat kecaman dari berbagai pihak, Hasbullah pun minta maaf. Ia berdalih bahwa apa yang diucapkan hanya terpeleset kata-kata. Menurut dia, apa yang ia sampaikan hanya untuk memotivasi para kepala sekolah dan guru.
"Saya yakini yang ganggu dan ngancam bukan LSM dan wartawan, karena kalau wartawan dan LSM saya yakin mereka melakukan fungsi kontrol untuk kebaikan pendidikan," katanya.
Hasbullah juga berjanji akan memperbaiki komunikasinya dengan insan pers dan LSM. "Bila ada ucapan yang kurang berkenan dari video ini, kami atas nama pribadi mohon maaf nggih," timpalnya. (bib/par/rev)