JOMBANG (BangsaOnline) - Rumor praktik percaloan CPNS mulai memantik reaksi dari Direktur Lingkar Indonesia Untuk Keadilan, Aan Anshori. Menurutnya, hal ini selalu terdengar setiap kali rekrutmen dilakukan oleh pemkab Jombang. Namun tahun 2015 ini bisa dianggap yang paling kencang.
"Baunya begitu busuk. Rumor ini menjadi kenyataan setelah polisi menangkap salah satu makelar yang saat ini tengah berproses di pengadilan. Sayangnya, para penegak hukum cenderung takut menangkap jaringan calo ini di level atas," ungkap Aan, selasa (31/3/2015).
Baca Juga: Pemkab Jombang Bakal Tindak Tegas ASN yang Lakukan Perbuatan Indisipliner
Ia menegaskan, bisnis calo selalu bergerak secara
sistematis dan rapi, serta melibatkan elit birokrasi. Jika polisi serius,
jaringan ini pasti terbongkar. Tidak ada yang sulit menurut pria yang
getol menyikapi sejumlah kebijakan publik ini. Ditambahkan, agar kasus
ini bisa terungkap, kunci utama adalah 'follow the money' (ikuti kemana
uang mengalir).
Aan juga menghimbau kepada siapapun yg merasa
jadi korban calo CPNS sebaiknya membantu kepolisian dengan cara
melaporkan hal ini tanpa rasa takut sedikitpun. Ia juga berharap ke
depan, Bupati Jombang harus merombak sistem perekrutan CPNS agar lebih
transparan dan akuntabel. Ia juga meminta agar pihak kepolisian berani
untuk lebih pro aktif mengembangkan kasus calo CPNS ini.
"Aktornya saja
belum tertangkap, ditambah lagi sekarang kita dapat info jika rekrutmen
kali ini lebih buruk dari sebelumnya, ratusan calon pelamar sudah setor
ratusan juta tapi sebagian besar tidak lolos," ungkap Aan.
Terpisah,
salah satu kerabat korban mengaku keponakannya dijanjikan sebagai PNS
di lingkup Pemkab Jombang. "Keluarga sudah setor Rp 250 juta, tapi saat
pengumuman, keponakan kami tidak lolos. Dua hari pasca pengumuman saya
dan saudara mendatangi rumah orang yang berjanji bisa memasukkan
keponakan saya sebagai CPNS. Kami di janjikan uang yang sudah kami setor
akan di kembalikan," terang M warga Kecamatan Mojowarno kepada
bangsaonline.com, selasa (31/3/2015).
M juga sendiri
mewanti-wanti agar nama calo CPNS itu tidak disebut dulu. Menurutnya,
keluarga masih berharap uang mereka dikembalikan meski tidak utuh.
Ditambah mereka malu dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya karena
telah menjadi korban penipuan. "Kalau janjinya ingkar lagi, kami akan
rapat keluarga dan membawa kasus ini ke jalur hukum," pungkas M.
Kabag
Humas Pemkab Jombang sendiri, Agus Panuwun ketika dikonfirmasi
membantah jika terdapat praktik percaloan CPNS. "Semua murni tes
jadi tidak ada istilah calo dan setor uang apalagi sampai ratusan juta
nilainya," singkatnya. (bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News